Ekonomi

Nilai Ekonomi Lele Kabupaten Kediri Berpotensi Capai Angka 4 Triliun

Rabu, 13 Juli 2022 - 22:48 | 23.82k
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (kanan) berdiskusi bersama Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nur Hafid (foto : Diskominfo Kab Kediri)
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (kanan) berdiskusi bersama Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nur Hafid (foto : Diskominfo Kab Kediri)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Setiap tahunnya nilai ekonomis ikan lele di Kabupaten Kediri bisa mencapai Rp 1,3 triliiun. Angka itu bisa didapat dari 1,3 Miliar ekor benih lele yang dibudidaya oleh 1500 pembenih yang ada di Kabupaten Kediri.  

Angka itu bisa bertambah, jika nanti Bandara Dhoho mulai beroperasi.  Seperti diketahui Bandara Dhoho Kediri ditarget bakal rampung pada Juli 2023, dan mulai beroperasi pada Oktober 2023 nanti.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya nilai ekonomi lele di Kabupaten Kediri ini menurutnya dikarenakan banyaknya pembudidaya lele yang tersebar di seluruh kecamatan yang diimbangi dengan tingginya konsumsi masyarakat terhadap lele. 

Di samping itu, kata Mas Dhito, Kabupaten Kediri juga mempunyai bibit lele unggulan yang disebut dengan Lele Mutiara.

“Ini asli bibit yang memang dibuat oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kediri. Saya yakin Lele Mutiara ini bisa dikembangkan dengan masif,” ujar Bupati Kediri, usai bertemu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Nur Hafid, Rabu (13/07/2022).

Bupati Kediri menambahkan, sebelumnya Kabupaten Kediri mempunyai catatan emas capaian benih lele di angka 4 triliun. Sehingga dengen adanya bandara, pihaknya optimis akan kembali bisa mencapai angka yang diinginkan.  

“Saya rasa Kabupaten Kediri bisa mencapai angka 4 Triliun per tahun, karena kita pernah di angka tersebut, dan itu masuk di catatan saya,” kata Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri. 

Bupati Kediri juga menambahkan, langkah strategis lain untuk mencapai target nilai ekonomi tersebut dengan mengoptimalisasi dan kolaborasi program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan Pemerintah Kabupaten Kediri yang menjadikan satu desa di wilayah Pare sebagai sentra lele.

“Pare ini menjadi daerah perkotaan di Kabupaten Kediri. Salah satu desa ditetapkan sebagai republik lele. Maka harapannya akan tumbuh republik-republik lele yang kemudian kita adopsi dan diimplementasikan di desa-desa lain,” tambahnya. 

Sementara itu  Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nur Hafid juga menuturkan Lele Mutiara yang disinggung oleh Mas Dhito ini memang menjadi produksi unggulan karena memiliki daya hidup yang lebih lama dibandingkan dengen jenis lele lain sepeti Sangkuriang maupun Masamo. “Di samping itu, lele mutiara juga memiliki cita rasa tinggi,” tegas Nur Hafid.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES