TIMESINDONESIA, MALUT – Menghadapi dunia yang semakin rentan, tidak pasti, kompleks, dan ambigu saat ini, tentu akan kurang mempan apabila pemimpin masih menggunakan gaya kepemimpinan otoriter.
Gatot Widayanto (2022) mengatakan, kepemimpinan entrepreneurship atau kewirausahaanlah yang dianggap mampu menghadapi tren yang terjadi tersebut. Pemimpin seyogyanya memiliki kompetensi kewirausahaan untuk melakukan inovasi, berani mengambil resiko, mampu membaca dan menangkap peluang sehingga bisa unggul dan berhasil mewujudkan visi dan misinya.
Kepemimpinan kewirasuhaan menjadi penting di era globalisasi ekonomi saat ini, sehingga perlu diadopsi oleh semua tingkatan organisasi termasuk organisasi pemerintah.
Pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan wirausaha identik dengan inovasi. Widayanto (2022) mengutip ahli ekonomi dan wirausaha yakni Schumpeter (1942) mendefenisikan inovasi sebagai "durchsetzung neuer kombinationen". perhatian khusus diarahkan pada gagasan durchsetzung, yakni kemauan dan kekuatan untuk menciptakan dan mengimplementasikan inovasi
Kepemimpinan kewirausahaan bukan berarti wirausaha atau pengusaha yang harus menjadi pemimpin di pemerintahan atau kepala daerah, menteri, dan jabatan negara lainnya. Akan tetapi, pemimpin di pemerintahan yang bukan dari kalangan pengusaha dapat mengadopsi kompetensi seorang pemimpin di dunia bisnis, sehingga mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang inovatif.
Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan wirausaha tidak saja dikenal memiliki karakter inovatif. Tetapi juga, memiliki semangat untuk berprestasi, memiliki motivasi dan mampu memotivasi bawahan, mandiri, mampu beradaptasi dengan perubahan, dapat dipercaya, kreatif, fleksibel dalam hal ini lincah dan mampu merespon keadaan yang berubah, toleransi tinggi, berpikiran positif, kesabaran, gigih dan ulet, berani mengambil keputusan dengan tetap memperhitungkan resiko, visioner, komunikatif, mampu mendengarkan bawahan, berpikir strategik, dan amanah sehingga dapat dipercaya.
Gaya kepemimpinan wirasuaha di luar organisasi bisnis sudah berkembang dalam 30 tahun terakhir di banyak negara, dan merupakan terobosan baru di lingkungan birokrasi pemerintah daerah di Indonesia.
Pemerintah daerah dapat mengambil pelajaran dari kesuksesan para pemimpin perusahaan sukses di dunia untuk diterapkan dalam birokrasi pemerintahan, sehingga akan terwujud pelayanan publik yang maksimal sebagimana perusahaan-perusahaan besar di dunia yang sukses melayani pelanggan atau masyarakat.
Secara umum kepemimpinan kewirausahaan merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk mengorgnisir orang-orang yang bekerja dalam organisasinya untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi dengan menggunakan pendekatan perilaku proaktif kewirausahaan untuk mengoptimalkan resiko, berinovasi untuk memanfaatkan peluang, mengambil tanggung jawab pribadi dan mengelola perubahan dalam lingkungan organisasi yang dinamis untuk kepentingan organisasi (Abdullah, 2019).
Dengan karakter tersebut, maka di dalam birokrasi, kepemipinan wirasuaha akan mampu mencapai visi misinya dalam membangun dan melakukan pelayanan publik yang maksimal. Di era digital saat ini, dapat memberikan pelayanan publik secara digital, dan memanfaatkan jaringannya untuk kemitraan dalam membangun daerah dan masyarakat.
***
*) Oleh: Muliadi Tutupoho, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Maluku Utara.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rizal Dani |
