Anggaran Penanganan PMK di Pacitan Belum Ada Kejelasan

TIMESINDONESIA, PACITAN – Anggaran untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Pacitan hingga saat ini belum ada kejelasan.
Sekretaris Daerah (Sekda Pacitan) Heru Wiwoho mengatakan, terkait besaran kebutuhan anggaran itu masih dalam tahap penggodokan.
"Anggarannya berapa, saya belum tahu persis. Kalau tidak cukup, ya terpaksa refocusing. Nanti kita lihat dulu dari APBN berapa, Pemprov berapa. Pemda tinggal menutup kekurangannya," katanya, Senin (4/7/2022).
Setidaknya, Pemkab Pacitan sedikit bernafas lega, pasalnya tanggungan pengadaan vaksinasi PMK tidak perlu merogoh kantong APBD. Namun, lanjut Heru, harus bisa memprioritaskan kebutuhan paling mendesak demi menghindari pembengkakan anggaran.
"Vaksin yang jelas dari pusat. Soal biaya operasional yang lain masih menunggu kepastian selanjutnya. Kita efisiensikan, mana yang paling urgent. Kan bisa sharing dengan pemerintah pusat, semisal, ini mohon dibiayai.
Sebagai harapan, pihaknya optimistis biaya operasional penanganan PMK di Pacitan mendapat sokongan dari dana alokasi khusus (DAK) dalam waktu dekat.
"Toh, sebentar lagi ini sudah masuk DAK, paling tidak dua sampai tiga bulan mendatang. Kita ikuti regulasi yang ada," jelas Sekda Pacitan, Heru Wiwoho.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP Pacitan) telah berupaya mengajukan anggaran kepada pemerintah pusat sebesar Rp3 miliar untuk biaya operasional vaksinasi sapi yang populasinya mencapai 98 ribu lebih. Hingga saat ini, anggaran penanganan PMK di Pacitan belum ada kejelasan. (*)
**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |