Peristiwa Daerah

Festival Santri Meriahkan Wisuda Ke-36 Pesantren Nurul Jadid Garduak Sampang

Sabtu, 02 Juli 2022 - 21:22 | 46.99k
Wisuda ke-36 Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak Lepelle, Robatal, Sampang, Jawa Timur. (FOTO: Dok. Pribadi)
Wisuda ke-36 Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak Lepelle, Robatal, Sampang, Jawa Timur. (FOTO: Dok. Pribadi)

TIMESINDONESIA, SAMPANG – Lembaga Pendidikan Islam, Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak, Desa Lepelle, Robatal, Sampang, Jawa Timur mewisuda sebanyak 123 lulusan PAUD, TK, MI, MTs, MA, MDA, dan MDW, Sabtu (2/7/2022).

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Gus Syamsul Arifin Muddassir mengatakan Wisuda XXXVI Tahun Pelajaran 2021/2022 ini dihadari sejumlah tokoh agama ternama seperti, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, KH Mohammad Najih MZ.

"Wisuda ini sekaligus merupakan syukuran lahirnya lembaga pendidikan Islam Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak yang ke-37 yang puncaknya pada hari ini dan dihadiri KH Mohammad Najih MZ Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang," ucapnya kepada TIMES Indonesia.

Terpisah, Pimpinan Majlis Yayasan di Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak Gus Abdurrasyid, M.HI mengungkapkan, bahwa lembaganya memiliki tiga unit kegiatan, yakni pendidikan formal, non formal, dan program ekstra kurikuler.

"Pendidikan formal mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Juga ada Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), sampai Madrasah Diniyah Ulya," tutur dia.

Adapun, pendidikan non formal antara lain, pengajian kitab kuning (kutub at-turats) yang di bimbing langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak dan beberapa ustadz senior dengan sistem wetonan dan sorogan.

"Yang menjadi ciri khas program unggulan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid ini adalah adanya program takhassus (pendidikan konsentrasi khusus) dalam mempelajari cara baca dan cara memahami kitab-kitab klasik (kitab kuning)," ungkap Gus Rasyid, sapaan akrabnya.

Terkait program ini, demikian ungkap Gus Rasyid, setiap santri diberi bimbingan khusus dalam waktu 2 semester dan sudah harus mampu membaca dan memahami kitab kuning. "Selain hal tersebut juga diterapkan rutinitas kegiatan muhadhoroh dan muzakaroh setiap malam harinya," imbuhnya.

Untuk menambah kecakapan dan kemampuan santri, Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak melaksanakan program ekstra kurikuler seperti pembinaan kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Arab, Inggris,  Prancis, dan Mandarin.

"Di pondok ini dilaksanakan markas-markas bahasa asing yang dibina langsung oleh tenaga khusus sesuai dengan konsentrasinya masing-masing," jelas Gus Rasyid.

Guna mengembangkan kemampuan dan kecakapan diri para santri, Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak juga mengadakan program bina Pramuka dan kursus-kursus lainnya yang sesuai dengan minat serta potensi dari masing-masing santri hingga diwisuda.

"Rangkaian kegiatan tahunan ini (wisuda) dimulai dengan pelaksanaan ujian semester akhir pada jenjang pendidikan formal. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan musabaqah antarsantri yang dikemas dalam kegiatan festival kreasi santri," ungkapnya.

"Kegiatan Wisuda XXXVI ini dilaksanakan dalam rangka rangkaian ujian akhir tahun pelajaran sekaligus syukuran kelahiran Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak." demikian Gus Rasyid. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES