Hukum dan Kriminal

Terduga Pembunuh Petani di Abdaya, Ternyata Mantan Napi Kasus Narkoba

Sabtu, 02 Juli 2022 - 15:27 | 153.65k
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap korban pembunuhan Jalan 30. (FOTO: Dok Polisi For TIMES Indonesia)
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap korban pembunuhan Jalan 30. (FOTO: Dok Polisi For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, ACEH – Penyebab penusukan hingga menyebabkan korban Sukoco (37) meninggal dunia yang terjadi di Jalan 30, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh masih belum terkuak.

Namun, TIMES Indonesia memperoleh informasi, bahwa terduga pelaku berinisial MY (28), pemuda Desa Cot Seumantok, Babahrot, Abdya ternyata pernah mendekam dibalik jeruji besi. Hal itu juga menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan jadi pembahasan di media sosial.

"Ini benar, pernah dihukum di Lapas Lapas Kelas IIB Blangpidie. Bebas belum terlalu lama," kata Kalapas Kelas IIB Blangpidie, Akhmad Widodo BcIP S.Sos kepada TIMES Indonesia, Sabtu (2/7/2022).

Pembunuh-Petani-di-Abdaya-b.jpgBarang bukti sepeda motor kejadian pembunuhan di Jalan 30 telah diamankan di Polsek Babahrot, Aceh (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)

Menurutnya, pelaku bebas pada 30 Juli 2021 lalu, setelah menjalani masa hukuman kurungan selama 5 tahun didalam 'hotel prodeo', karena terjerat kasus penyalahgunaan narkotika.

Sebelumnya diberitakan, Sukoco (37), seorang petani warga Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh diduga jadi korban penusukan hingga menyebabkan korban meregang nyawa di tempat kejadian perkara (TKP).

Kejadian yang menghebohkan warga tersebut terjadi pada Jum'at (1/7/2022) sekira pukul 13.00 Wib di Jalan 30, Desa Cot Seumantok, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, tepatnya di dekat salah satu kantin milik warga.

Kapolres Abdya, AKBP Muh Nasution SIK melalui Kapolsek Babahrot, IPTU Amril Bakhri, SH mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, pelaku aksi pembunuhan itu berinisial MY (28), merupakan seorang pemuda Desa Cot Seumantok, Abdya.

"Iya benar, telah terjadi penusukan hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Kejadian itu terjadi di gudang sawit milik saksi MD (38) samping kantin Jalan 30, Babahrot," kata IPTU Amril kepada TIMES Indonesia.

Menurut keterangan dari saksi, kronologis kejadian itu terjadi saat korban menawarkan berondolan sawit kepada istri saksi. Kamudian istri saksi  menyampaikan kepada korban agar berondolan sawit itu ditimbang di gudang sawit yang berada di samping kantin.

Kemudian, tambah Amril, saksi keluar dari dalam kantin menuju ke gudang sawit miliknya. Sesampai di gudang sawit, saksi melihat korban mengangkat berondolan dari kendaraan roda dua milik korban dan dibawa ke gudang.

Pembunuh-Petani-di-Abdaya-c.jpgBarang bukti perlengkapan kasus pembunuhan Jalan 30 (Pembunuh Petani di Jalan 30 Aceh Ternyata Mantan Napi Kasus Narkoba

Selanjutnya, saksi melihat pelaku MY tiba di lokasi gudang, dan setelah itu pelaku langsung membentak korban "Orang mana kau, kenal aku nggak" dengan nada tinggi. Korban sempat menjawab "Salah saya apa bang" tanya korban ke palaku.

Masih keterangan saksi, tidak berselang lama, pelaku langsung memiting leher korban seraya melakukan penusukan dengan menggunakan sebilah pisau ke arah dada kiri korban. Melihat kejadian itu didepan mata, saksi berteriak kepada pelaku, kemudian pelaku langsung mengejar saksi.

"Saksi lari kedalam kantin dan menutup pintu. Kemudian saksi menyuruh korban melarikan diri. Saat itu saksi melihat korban lari menuju ke pintu belakang dan masuk ke dalam kantin," ujar Amril menjelaskan.

Sebelum korban menghembuskan nafas terakhir di TKP karena terjadi pendarahan, korban sempat meminta bantu kepada istri saksi untuk diantarkan ke Medan, Sumatera Utara (Sumut).

"Tolong bawa saya ke Medan," ucap Amril meniru keterangan yang diperoleh pihaknya dari saksi.

Setalah dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban di TKP oleh Tim Inafis Polres Abdya, selanjutnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit Teungku Peukan (RSUTP) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita telah berhasil memperoleh identitas terduga pelaku. Hingga saat ini kita masih berupaya mengejar dan menangkap pelaku," beber IPTU Amril.

Ditanyakan terkait penyebab kejadian berdarah itu, Kapolsek Babahrot mengaku belum mengetahui motifnya. Sementara sampai saat ini, pihak kepolisian dibantu oleh masyarakat masih berupaya melakukan pengejaran terhadap pelaku yang telah melarikan diri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES