Pedagang Sapi Kurban di Probolinggo Gigit Jari, Harga Mahal, Dagangan Tak Laku

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pedagang sapi kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H tahun ini di Kabupaten Probolinggo, Jatim, harus menanggung risiko. Mereka mengeluh karena rugi besar. Dagangannya tidak laku imbas dari Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.

Sementara harga sapi berbagai jenis pada H-8 hari raya kurban sangat mahal, demikian pula kulakannya. Para pedagang sapi mengeluh karena merugi.

Sejumlah pedagang sapi kurban di pasar hewan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, mengeluhkan dan hanya bisa pasrah soal dagangannya yang tidak laku-laku. Sedangkan harga sapi per ekornya begitu mahal.

"Ini semua imbas dari PMK. Sapi untuk kurban saat ini sangat mahal, kami nekat kulakan sapi karena momennya hari raya kurban, ternyata tidak laku," ungkap Mustofa, seorang pedagang sapi di pasar Kotaanyar, Sabtu (2/7/2022).

Ia mengatakan, kisaran harga sapi pada H-8 Idul Adha ini, sangat mahal. Baik itu sapi jantan maupun sapi betina.

Iapun merinci kisaran harga sapi untuk saat ini. Harga jual tertinggi sapi jantan Simental atau Limosin dewasa untuk kurban 2022 adalah Rp 22 juta. Sedangkan harga beli tertingginya adalah Rp 21.500.000.

Sementara itu, harga jual terendah sapi jantan Simental atau Limosin dewasa untuk kurban 2022 adalah Rp 21 juta dan harga beli terendah Rp 20 juta.

Untuk jenis sapi jantan putih dewasa, harga jual tertinggi untuk kurban 2022 adalah Rp 19,2 juta. Sedangkan harga beli tertingginya adalah Rp 18,7 juta.

Sementara itu, untuk harga jual terendah sapi jantan putih dewasa untuk kurban 2022 adalah Rp 19 juta dan harga beli terendah Rp 18,5 juta.

Selanjutnya harga sapi betina Limosin dewasa, harga jual tertinggi untuk kurban 2022 adalah Rp 18,2 juta, sedangkan harga beli tertinggi Rp 17,7 juta. Sementara untuk harga jual sapi betina Limosin dewasa terendah untuk kurban 2022 adalah Rp 15,8 juta sedangkan harga beli terendah Rp 15 juta.

Jenis sapi betina putih dewasa, saat ini harga jual tertinggi untuk kurban 2022 adalah Rp 16 juta dan harga beli tertinggi Rp 15,5 juta. Sapi ini memiliki harga jual terendah Rp 11,9 juta dan harga beli terendah Rp 11,5 juta.

Mohammad Kholik, pedagang lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Momen Idul Adha tahun ini, jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya, H-15 Idul Adha, masyarakat sudah berbondong-bondong membeli sapi untuk kurban.

"Tahun ini sangat beda. Sangat sepi pembeli. Harga kulakan sapi mahal, tapi tidak laku. Ini sudah membuat para pedagang rugi besar," tandas Hartono.

Daging Ternak Masih Aman untuk Dikonsumsi

Seperti yang diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, PMK membuat beberapa organ sapi sebaiknya tidak dikonsumsi, terutama organ-organ dalam. Hal ini demi menjaga keamanan.

“Tapi (bagian daging) yang lain masih bisa direkomendasi. Dagingnya pun masih bisa dimakan,” kata Syahrul, (11/5/2022) lalu seperti dikutip dari katadata.

Daging hewan yang pernah terkena PMK aman dikonsumsi, asalkan hewan tersebut sudah sembuh dan daging dimasak dengan proses yang tepat. Misalnya, daging disimpan dalam lemari pendingin, kemudian dimasak dalam suhu tinggi hingga benar-benar matang.

Syahrul mengimbau, agar masyarakat tidak khawatir. Menurutnya, mewabahnya PMK tidak lantas membuat pemerintah melarang masyarakat mengonsumsi daging, baik itu daging sapi, kambing dan domba. Kerena mengonsumsi daging sangat penting untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

Para pedagang sapi kurban di Kabupaten Probolinggo, juga berharap agar masyarakat tidak takut untuk mengkonsumsi daging sapi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement