Peristiwa Daerah

Begini Cara Aman Konsumsi Daging Kurban di Tengah Wabah PMK

Sabtu, 02 Juli 2022 - 14:26 | 75.81k
Ilustrasi pedagang daging di pasar tradisional.
Ilustrasi pedagang daging di pasar tradisional.

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan jelang lebaran Idul Adha harus diwaspadai bersama, meskipun wabah PMK tidak menular kepada manusia. Hal ini diungkapkan, Drh. Henryetha Ika Riestanti saat menjadi pembicara 'Cara Aman Mengkonsumsi Daging Kurban di saat Wabah PMK' yang digelar di DPD Partai Golkar Sidoarjo, Sabtu (2/7/2022).

Menurut Drh. Etha, sapaan akrab Henryetha Ika Riestanti, saat ini wabah PMK di Jatim memang meningkat, bahkan Kabupaten Sidoarjo pada awal penyebaran PMK menjadi Kabupaten di Jawa Timur  tertinggi terkait kasus penyebaran PMK.

"Masyarakat yang akan membeli hewan kurban harus waspada. Ada cara-cara mengetahui hewan tersebut terjangkit PMK atau tidak," kata Etha kepada TIMES Indonesia.

Etha mengungkapkan jika untuk mengetahuinya, masyarakat harus lakukan beberapa hal diantaranya, melihat fisik hewan terutama di bagiam mulut dan lidah serta bagian kaki, kukunya.

"Jika ada benjolan semacam melepuh berisi cairan di mulut hewan tersebut, maka itu adalah virusnya (PMK red). Dibagian lidahnya juga terlihat seperti mengelupas. Dibagian kaki, tepatnya dikukunya ada lesi atau semacam koreng (bintik bintik gatal red) berarti hewab tersebut terserang PMK, maka saya sarankan jangan dibeli," ungkapnya.

Drh. Etha juga menambahkan, selain hal tersebut masyarakat juga harus jeli. Jika hewan itu mengeluarkan air liur terus, maka patut diduga hewan tersebut terindikasi tidak sehat. Tak hanya itu, jika dari kandang hewan maka pertama yang harus dilakukan adalah menyendirikan pakaian untuk segera direndam, kemudian langsung membersihkan tubuh dengan cara mandi.

"Setelah melihat hewan kurban di kandang, pulang ke rumah harus langsung bersih-bersih tubuh. Dan pakaian direndam menggunakan deterjen," imbuh Wakil sekretaris Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Sidoarjo ini.

Henryetha-Ika-Riestanti.jpgDrh. Henryetha Ika Riestanti saat menjadi pembicara 'Cara Aman Mengkonsumsi Daging Kurban Disaat Wabah PMK' di Golkar Sidoarjo.

Ditanya terkait cara aman mengonsumsi daging kurban di tengah kekhawatiran wabah PMK, Ika memaparkan jika masyarakat harus memastikan mengolah daging dengan benar, dalam waktu dan suhu yang tepat.

"Daging kurban yang didapatkan jangan langsung dimasak seperti di sate atau dibakar. Pertama didihkan air dulu kemudian rebus daging hingga suhu dalam daging minimal 70 derajat Celcius selama 30 menit. Setelah itu buang airnya, dan setelahnya daging bisa diolah atau dimasak," paparnya.

Etha menyarankan agar masyarakat menghindari dan sebisa mungkin tidak mengonsumsi bagian kaki, bibir, dan lidah sapi, kemudian saat proses pemotongan hewan sebisa mungkin didampingi petugas medis.

"Bagian kaki, bibir, lidah sapi sebisa mungkin jangan di konsumsi. Kemudian saat proses pemotongan hewan nanti warga bisa meminta pendampingan petugas medis," pesan salah satu Anggota Bapilu Partai Golkar Sidoarjo ini.

Sementara itu terpisah, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Adam Rusydi mengungkapkan jika masyarakat tidak perlu khawatir atau mempunyai ketakutan yang berlebihan terkait wabah PMK. Menurutnya, mewabahnya PMK tidak lantas membuat Pemerintah melarang masyarakat mengonsumsi daging.

"Berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), hewan ternak yang terinfeksi PMK dalam taraf ringan masih sah untuk dikurbankan. Namun, daging dari hewan kurban tersebut harus direbus selama 30 menit atau hingga matang sebelum dibagikan kepada warga,  hal ini sesuai dengan edaran dari Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)," kata Adam.

"Tak hanya itu, Kementerian Pertanian juga menegaskan jika daging hewan yang pernah terkena PMK aman dikonsumsi, asalkan hewan tersebut sudah sembuh dan daging dimasak dengan proses yang tepat. Karena mengonsumsi mengonsumsi daging sangat penting untuk memenuhi kebutuhan protein harian," pungkas Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES