Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Ibadah Qurban dan Implikasinya Terhadap Kesholehan Sosial

Jumat, 01 Juli 2022 - 10:02 | 37.43k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Kehidupan ekonomi manusia yang semakin berkembang dizaman sekarang menjadikan manusia lebih mudah untuk melakukan ibadah qurban. Qurban berasal dari bahasa Arab yang berarti Dekat atau mendekatkan, dalam Islam nama lain qurban yakni Udhhiyah atau Dhahiyyah yang berarti hewan sembelihan.

Qurban sendiri adalah salah satu bentuk ibadah dengan cara menyerahkan hewan qurban untuk disembelih atas nama Allah SWT dan dilakukan pada tanggal-tanggal tertentu (10, 11,12, 13 Dzulhijah). Adapun hukum berqurban adalah sunnah muakad (sangat dianjurkan) bagi semua orang muslim terlebih kondisi ekonomi seseorang yang memenuhi kriteria untuk berqurban.

Bagi mereka yang mampu tapi tidak menjalankan ibadah qurban dapat dihukumi makruh. Perintah berqurban terdapat pada Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka kerjakanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah qurban. Sesungguhnya orang yang membencimu dialah orang yang terputus.” (Q.S. Al-Kautsar:1-3)

INFORMASI SEPUTAR PENDAFTARAN UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.pmb.unisma.ac.id

Tidak semua hewan dapat dijadikan sebagai hewan qurban, hewan-hewan yang diperbolehkan untuk dijadikan hewan qurban adalah kambing atau lembu, sapi atau kerbau, dan unta. Mengapa ibadah qurban harus dengan cara mengorbankan seekor hewan? Diadakannya ibadah berqurban dilatarbelakangi oleh peristiwa Nabi Ismail SAW dan ayahnya yakni Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS  mendapat perintah dari Allah SWT melalui mimpi, dalam mimpinya ia diperintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya.

Bagaimanapun Nabi Ibrahim AS harus menyampaikan hal ini kepada Ismail yang terdapat pada firman Allah :

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha brsama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Wahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah pendapatmu!” (QS. As-Saffat:102)

Karena ketaqwaan Nabi Ismail kepada Allah, ia  bersedia untuk memenuhi perintah Allah SWT meski harus mengorbankan nyawanya, yang difirmankan dalam QS. As-Saffat:102 “Dia (Ismail) menjawab, Hai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; In Sya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” Ketika sang ayah (Nabi Ibrahim) hendak menyembelih putranya dan pedang sudah berada di leher nabi Ismail, Malaikat Jibril datang untuk menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba. 

INFORMASI SEPUTAR PENDAFTARAN UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.pmb.unisma.ac.id

Allah SWT memberikan balasan atas kesabaran keduanya yang difirmankan Allah SWT dalam QS. As-Saffat:103 – 105) “Tatkala keduanya telah bersabar diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya. Dan kami panggillah dia, “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” Dari firman itu telah disuratkan bahwa siapa yang sabar dan ikhlas terhadap cobaan dalam hidup maka Allah SWT akan memberi balasannya, seperti halnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang sabar dan ikhlas mengorbankan suatu hal yang amat dicintainya atas nama Allah dan Allah menepati janjiNYA.

Ibadah Qurban yang didasarkan pada peristiwa itu Allah SWT bermaksud agar barang siapa hambaNYA yang berqurban bisa memiliki jiwa sabar, ikhlas dan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT.

Adakah implikasi dari Qurban terhadap kesholehan sosial? Tentu ada, melalui Ibadah Qurban mengajarkan kita berkorban untuk kebaikan yakni menebar kebahagiaan kepada sesama manusia dengan berbagi daging qurban, tatkala kita merasa senang sebab bisa berbagi disitu akan muncul rasa syukur karena kita dapat berbagi lebih-lebih untuk orang yang membutuhkan setelah ada rasa syukur otomatis ikhlas akan mengikuti setelah itu tidak ada lagi rasa cemas terhadap kecintaan duniawi dan akan memiliki rasa ikhlas mengorbankan beberapa dari harta yang dimiliki untuk berbagi kepada yang lebih membutuhkan dan mengharap pengorbanan tersebut mendapat ridho Allah SWT dan disitulah ketaqwaan manusia akan meningkat.

INFORMASI SEPUTAR PENDAFTARAN UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.pmb.unisma.ac.id

Sama halnya ketika seseorang ingin menjadi dokter, mereka akan rela mengorbankan harta benda dan pikirannya untuk menempuh pendidikan yang lama dan biaya yang besar demi mencapai tujuannya yang mulia, tidak ada rasa eman. Begitupun berqurban yang tujuannya lebih dari mulia, karena barang siapa yang sabra, ikhlas dan taqwa kepada Allah dan Allah pun akan mengklaim ia sebagai kekasihNYA. Namun pasal Ibadah Qurban tidak hanya perspektif yang berqurban saja, nilai-nilai kesholehan dari Ibadah Qurban juga dapat dipetik oleh orang-orang yang berhak menerima pembagian hewan qurban, merekaakan ikut merasakan keistimewahan-keistimewahan dihari itu sehingga muncul rasa syukur dengan disyariatkannya ibadah qurban mereka merasa haknya terpenuhi. 

Jadi ibadah qurban memiliki hubungan dua arah yakni hubungan secara vertical dan hubungan horizontal, yang mana saat manusia menunaikan Ibadah Qurban akan menjalin dan mempererat hubungan dengan Rabnya, dan yang kedua melalui qurban akan menjalin hubungan sosial, yakni kepada masyarakat dengan berbagi.

Diharapkan berqurban tidak disalahartikan untuk memperjelas kasta sosial bahwasanya orang yang berkorban adalah orang yang memiliki kedudukan dimata orang lain sedangkan orang yang berhak menerima pembagian hewan qurban adalah orang memiliki kasta lebih rendah dan sangat dikasihani. Ditakutkan nantinya akan jatuh pada persaingan untuk mendapatkan kedudukan dimata orang lain  atau dipandang sebagai orang yang waw ketika bisa Ibadah Qurban.

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES