Peristiwa Daerah

Upgrading Skill, Penyandang Difabel Jombang Dibekali Ilmu Membatik

Kamis, 30 Juni 2022 - 20:25 | 42.94k
Dua penyandang difabel yang tengah asik membatik diatas kursi rodanya. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Dua penyandang difabel yang tengah asik membatik diatas kursi rodanya. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Tingkatkan kemampuan dan keahlian, penyandang difabel di Kabupaten Jombang dibekali ilmu membatik di Pesona Batik Jombang yang terletak di Gang 2, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (30/6/2022).

Dalam pantauan TIMES Indonesia dilokasi setidaknya ada 8 orang penyandang difabel yang mengikuti pelatihan membatik. Meski dari mereka mempunyai keterbatasan fisik, namun semangat mereka untuk berkarya terus berkobar dari raut wajah mereka.

Duduk diatas kursi roda, dari tangan-tangan kreatif para penyandang difabel itu mulai memaikan canting. Dari kiri ke kana alunan tangannya mulai menggoreskan malam (lilin bahan membatik) mengikuti alur motif yang sudah didesain.

Penyandang-Difabel-b.jpgProses pewarnaan batik yang dilakukan oleh ibu-ibu pada pelatihan membatik yang diselenggarakan di Griya Pesona Batik Jombang yang terletak di Gang 2, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (30/6/2022). (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

Dengan penuh konsentrasi dan khusuk, nampak mereka menikmati aktifitas membatik yang diajarkan oleh para pelatih. Tanpa ada rasa canggung mereka menikmati proses pelatihan yang diberikan.

Seperti yang dirasakan oleh Sukardi (37) difabel yang tinggal rumah kontrakan di Dusun Kayen, Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini contohnya. Ia merasa bahagia bisa mengikuti pelatihan membatik ini.

"Alhamdulillah, senang karena bisa menambah skill dan kreatifitas kami. Apalagi aktifitas kita terbatas, ini bisa menjadi modal kami untuk berkarya dan mencari nafkah," kata Sukadi kepada TIMES Indonesia dilokasi, Kamis (30/6/2022).

Menurutnya, dilahirkan sebagai seorang difabel merupakan sebuah takdir Allah SWT yang harus tetap disyukuri. Dirinya mengajak kepada para penyandang difabel lainnya untuk tetap semangat bertahan hidup dan selalu berkarya.

"Semoga dengan pelatihan ini mampu mendongkrak teman-teman difabel lain untuk semangat berkarya. Setelah pelatihan ini saya harap terbentuk sebuah komunitas difabel," jelasnya.

Lanjut Sukadi, dari Komunitas Difabel tersebut bisa menampung dari teman-teman difabel untuk saling membatu dan kerjasama dalam hal berkarya, yang nantinya karya tersebut bisa diperjual belikan untuk umum.

Penyandang-Difabel-c.jpgPelatihan membatik di Pesona Batik Jombang yang diikuti oleh 8 penyandang difabel. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Kami harap dalam hal ini pemerintah bisa memfasilitasi kami. Agar kami para penyandang difabel juga bisa bekerja sesuai dengan skill yang kami miliki," ujarnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Nunuk Anang (56) owner Pesona Batik Jombang memaparkan, selain untuk menambah skill bagi penyandang difabel pelatihan ini diharapkan bisa berkelanjutan.

"Semoga ini bisa menjadi ilmu yabg dapat dikembangkan oleh para difabel sehingga mereka bisa mandiri," harapnya.

Seperti yang diketahui, dalam pelatihan ini juga difasilitasi oleh Dinas Koprasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang (Dinkop UM Jombang) yang dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 28-30 Juni 2022.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES