Wabah PMK Turunkan Perjualan Daging di Pasar Tradisional di Kabupaten Probolinggo 

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku di Kabupaten Probolinggo, Jatim, membuat pejualan daging sapi di pasar tradisional anjlok. Padahal, penyakit yang menginfeksi 12.215 ekor sapi di Probolinggo itu tak membahayakan manusia. 

Kondisi itu diakui Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian atau DKUPP Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto. 

Berkaitan dengan itu, DKUPP membuat surat imbauan yang ditujukan kepada koordinator pasar di Kabupaten Probolinggo. Ada 34 pasar tradisional di daerah dengan 1,15 juta penduduk tersebut, yang tersebar di 24 kecamatan. 

Dalam surat tertanggal 28 Juni itu, koordinator pasar diminta menyosialisasikan kepada pedagang pasar hewan, pedagang daging, susu dan atau produk olahannya.
Isinya pertama, penyakit PMK tidak membahayakan pada manusia. Kedua, daging, susu, produk olahan tetap aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar. 

Ketiga, daging tidak perlu dicuci (direbus selama 30 menit dalam air mendidih), selanjutnya diolah seperti biasa. Keempat, jual daging dan jeroan dari RPH yang ditunjuk dan diawasi oleh pemerintah. 

"Latar belakang adanya surat itu, sosialisasi kepada masyarakat pasar, khususnya koordinator pasar, dengan menurunnya penjualan daging dan transaksi jual beli sapi di pasar hewan," kata Anung. 

Berdasarkan data Dinas Pertanian setempat, terdapat 321.092 ekor sapi di Kabupaten Probolinggo pada triwulan 1 tahun 2022. Terdiri dari 312.932 ekor sapi potong, dan 8.160 ekor sapi perah. 

Dari populasi tersebut, hingga Kamis (30/6/2022) sebanyak 12.215 sapi (3,804 persen) teridentifikasi PMK. Terdiri dari 9.320 ekor sapi potong, dan 2.895 ekor sapi perah. 

Berdasarkan Publikasi Jawa Timur Dalam Angka 2022 terbitan BPS Jatim, populasi sapi potong di Kabupaten Probolinggo menempati rangking tiga terbanyak di Jatim. Posisi teratas ditempati Kabupaten Sumenep, kemudian disusul Kabupaten Tuban. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement