Peristiwa

Prof Nuhfil Mengistimewakan Peran Istri

Kamis, 30 Juni 2022 - 17:07 | 120.76k
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, A.R., M.S., bersama sang istri, Dr Sri Winarsih. (foto: dok UB)
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, A.R., M.S., bersama sang istri, Dr Sri Winarsih. (foto: dok UB)

TIMESINDONESIA, MALANG – Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, A.R., M.S., mengatakan sosok istri berperan besar dalam karirnya di dunia pendidikan.

Menurutnya, dia bisa fokus bekerja sebagai Rektor Universitas Brawijaya Malang (UB Malang) karena urusan rumah tangga sudah diurus dengan baik oleh sang istri, Sri Winarsih.

"Semua urusan dalam rumah rumah tangga diurus istri saya. Guyonannya bayar apa? Beli apa? semua sudah diurus istri saya," katanya sambil tertawa saat berbincang dengan TIMES Indonesia, beberapa waktu lalu.

Guru Besar kelahiran Jember, 28 November 1958 ini memuji sang istri karena mempunyai banyak peran. Bisa menjadi seorang sekretaris, satpol PP, bahkan Menteri Kesehatan.

"Istri saya mengatur pola makan saya. Saya tidak boleh makan jeroan tidak boleh makan ini, tidak boleh makan itu. Ya layaknya seperti Satpol PP. Kadang juga menjadi Menteri Kesehatan...kalau sakit diajak ke dokter," katanya.

Sri yang ikut mendampingi sang suami ikut tersenyum lebar. Sri yang juga seorang dosen bercerita, sebagai istri ia harus bisa "menjaga" suami yang disebutnya sangat gila dalam urusan bekerja, khususnya jika terkait dengan UB Malang.

Ia akan memastikan semua kebutuhan sang suami terpenuhi, khususnya urusan makanan.

"Ya selama ini saya yang ngontrol makanannya. Mengawasi. Setiap dua bulan cek darah, saya antar ke dokter. Dokter beri saran, saya yang ngontrol," ucapnya.

Memikirkan Kampus  

Disinggung mengenai kesibukannya setelah tidak menjadi Rektor UB Malang, Nuhfil merasa tidak ada yang berbeda. Ketika sudah tidak menjadi Rektor UB Malang, tidak ada kebiasaan baru yang harus dijalaninya. Menurutnya, dia akan kembali beraktivitas menjadi seorang dosen di Fakultas Pertanian UB Malang.

"Ya biasa aja ya...nanti saya kembali mengajar, kembali saya nulis buku, kembali saya jadi narasumber untuk seminar. Dulu jadi narasumber dari Papua sampai ke Aceh keliling kemana-mana. Setelah tidak jadi rektor, saya kembali jadi dosen biasa seperti meneliti dan mengajar. Tidak ada sesuatu yang istimewa. Umum seperti yang lain," kata alumnus S3, Institut Pertanian Bogor, bidang studi Ekonomi Pertanian ini.

Setelah tak lagi menjabat Rektor UB Malang, Nuhfil berharap peringkat UB Malang bisa berada di bawah 500. Saat menjabat sebagai rektor, Nuhfil mampu membawa UB masuk 23 kampus terbaik di Asia dan peringkat 3 nasional dalam pemeringkatan UniRank (sebelumnya 4ICU). 

"UB universitas besar, peminatnya paling banyak,dan mempunyai reputasi internasional. Tapi per hari ini peringkat kita masih 801. Harapan kita ke depan bisa tercapai," katanya.

Nuhfil berharap, Prof. Widodo, sebagai Rektor UB Malang yang baru bersama teman-teman dengan kekompakannya bisa membawa peringkat UB berada di bawah 500.

"Kalau reputasi naik kesejahteraan dosen dan tenaga pendidik juga bisa naik," kata Guru Besar Fakultas Pertanian ini.

Pekerja Keras

Untuk masalah pekerjaan dan urusan kampus UB, Sri punya cerita sendiri mengenai suaminya. Menurutnya, sang suami tiada hari tanpa memikirkan kampus dan segala perniknya. 

"Tekadnya sangat tinggi untuk memajukan UB, selalu memikirkan UB," ucapnya.

Bahkan saat pandemi Covid-19 yang membuat semua lumpuh di tahun 2019-2022. Sang suami tetap bekerja seperti biasa. Kebijakan WFH, work from home tak berlaku bagi Prof Nuhfil.

"Bapak masuk terus. Pas pandemi kan diizinkan WFH (work from home), tapi bapak selama itu tetap setiap hari masuk," ucapnya. "Dan terus rapat daring." (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES