Peristiwa Daerah

Pria Tua Diduga Bunuh Diri dengan Lompat dari Jembatan Jalan Kahuripan Malang

Selasa, 28 Juni 2022 - 20:53 | 89.96k
Proses evakuasi korban yang diduga bunuh diri lompat dari jembatan di daerah Jl Kahuripan, Kota Malang, Selasa (28/6/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Proses evakuasi korban yang diduga bunuh diri lompat dari jembatan di daerah Jl Kahuripan, Kota Malang, Selasa (28/6/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Warga Kota Malang digemparkan dengan temuan mayat yang mengapung di sungai bawah jembatan jembatan Splendid, Kota Malang, Selasa (28/6/2022) malam.

Saat TIMES Indonesia mendatangi tempat kejadian, terlihat warga melihat dari atas proses evakuasi korban yang diduga bunuh diri tersebut dari atas jembatan.

Kapolsek Klojen, Kompol Domingos Ximenes mengatakan mendapat informasi sekitar pukul 18.20 WIB, pria yang tak diketahui identitasnya tersebut merupakan pria tua dengan usia sekitar 50-60 tahun yang hanyut dari sungai di bawah jembatan Jalan Kahuripan hingga dievakuasi oleh warga di bawah jembatan Splindid.

"Informasi awal ada yang hanyut dari jalan Kahuripan dan ditemukan di bawah jembatan Splindid. Jadi hanyut sekitar satu kilometer jaraknya," ujar Domingos, Selasa (28/6/2022).

Proses-evakuasi-korban-a.jpg

Saat pria tua bertubuh tambun tersebut dievakuasi, diketahui hanya menggunakan singlet atau kaos dalam dan celana dalam berwarna putih.

"Kami belum tahu identitas bersangkutan. Saat ditemukan menggunakan celana dalam dan baju dalam saja," ungkapnya.

Kemudian, dari informasi yang beredar bahwa diketahui dua sejoli atau dua kekasih pria dan wanita yang melakukan bunuh diri atau melompat dari atas jembatan.

Namun informasi tersebut pun masih belum diketahui kejelasannya, karena hanya satu mayat saja yang ditemukan oleh tim yang mengevakuasi.

"Dugaan info awal dua orang perempuan dan laki-laki. Tapi sejauh ini belum tahu, karena perempuan belum diketemukan. Kita pencarian besok, tapi menunggu kebenaran saksi mata apa iya benar dua orang atau tidak," bebernya.

Sementara, dari hasil temuan mayat yang hanyut tersebut, ditemukan beberapa luka lecet mulai dari pelipis, di kaki, telapak kaki dan punggungnya.

"Info yang kami terima memang katanya lompat, tapi kalau ciri-ciri lompat kan patah-patah. Ini masih lecet-lecet. Jadi saya perintahkan anggota untuk mengecek saksi dan mencari identitas di TKP pertama," tuturnya.

Saat ini, usai dievakuasi, korban telah dibawah ke kamar jenazah di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut atas dugaan kematiannya.

Terpisah, salah satu saksi bernama Nizar saat ditemui awak media menceritakan kronologi secara lengkap atas laporan yang ia buat ke pihak kepolisian.

Awal mula, Nizar bersama temannya bernama Dika berjalan kaki di sekitaran jembatan Jalan Kahuripan dan melihat sosok pria tua yang hanya menggunakan kaos dalam dan celana dalam duduk dipinggir jembatan semabri melepas sendalnya.

Saat itu, Nizar dan Dika tak menghiraukan sosok pria tua tersebut. Namun, satu temannya bernama Dika menaruh curiga kepada pria tua tersebut akan melakukan sesuatu hal yang membahayakan.

Proses-evakuasi-korban-b.jpg

Benar saja, Nizar dan Dika saat berjalan langsung mendengar suara seperti benda berat jatuh ke sungai dan saat melihat kebelakang, pria tua tersebut sudah tidak ada.

"Terus agak jauh sekitar 6 meter kita dengar suara 'Jegur' kayak sesuatu berat jatuh ke air. Temen saya panik, dan bilang orangnya terjun. Pas kita lihat oh iya benar," jelasnya.

Saat mengetahui kondisi tersebut, Nizar dan temannya pun bergegas melapor ke pihak Kodim 0833 Kota Malang yang memang markasnya tak jauh dari lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pertama.

"Kita teriak ada orang jatuh. Teman saya inisiatif telpon polisi, saya lari ke Kodim sini paling gak ada laporan ke petugas. Baru kita berdua lari ke bawah," ungkapnya.

Dari situ, mereka pun menemukan bukti lain, yakni celana panjang coklat yang tersangkut di pohon dengan sungai bawah jembatan Jalan Kahuripan.

Namun, saat ditanya soal kebenaran dua orang pria dan wanita yang melompat ke sungai, mereka hanya melihat pria tua itu saja.

Ia juga sempat kembali turun ke bawah dan memastikan hanya ada satu pasang sendal saja, yakni milik pria tua tersebut.

"Pas dengar kabar mau nyari korban satunya kita bingung. Pas kami turun ke bawah kami pastikan satu pasang sendal ya emang cuma satu pasang dan pas aku liat sendirian saja," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES