Indonesia Positif

Tangani Wabah PMK, Polbangtan Malang Terjunkan Relawan di Kabupaten Malang

Minggu, 26 Juni 2022 - 11:19 | 35.88k
Relawan dari Polbangtan Malang yang membantu menangani wabah PMK di Kabupaten Malang. (Foto: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Relawan dari Polbangtan Malang yang membantu menangani wabah PMK di Kabupaten Malang. (Foto: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung penuh upaya berjenjang yang dilakukan pemerintah daerah dalam penanganan dan pengendalian wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak. Seperti yang dilakukan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) sebagai institusi di bawah naungan BPPSDMP Kementan, dengan menerjunkan relawan di Kabupaten Malang.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta adalah agar seluruh kekuatan di pemerintah pusat dan daerah secara serius melakukan penanganan yang maksimal. Dukungan yang diberikan Kementan, menurut Syahrul, tidak hanya sebatas pengerahan tim lapangan maupun obat-obatan. Ia memastikan pihaknya akan bekerja cepat meneliti dan menghasilkan vaksin PMK. 

“Kami akan terus bekerja, kami lakukan langkah-langkah terpadu yang dapat meminalisir angka penyebaran, baik dengan isolasi, lockdown wilayah atau kandang, kita lakukan tracing, dan intervensi obat-obatan, dan secepatnya kami dapatkan serotype dari PMK ini dan kami dapat segera mungkin menghasilkan vaksinnya,” kata Syahrul.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa SDM Pertanian ikut berperan penting dalam mendampingi peternak untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit ini. 

“Seluruh komponen di bawah Kementan kita gerakkan untuk memberikan pendampingan bagaimana mencegah dan mengendalikan penyakit PMK bagi hewan ternak,” ujar Dedi.

Dia berharap diharapkan dengan diberikannya pendampingan ini peternak mampu mengendalikan dan menangani secara tepat, serta tidak panik terhadap wabah penyakit tersebut.

Polbangtan Malang bersama Pemkab Malang

Dalam upaya penanggulangan PMK, Dinas Peternakan Kabupaten Malang bekerja sama dengan perguruan tinggi salah satunya olbangtan Malang, dengan menerjunkan dokter hewan dan mahasiswa. Penanggulangan yang dilakukan berupa vaksinasi PMK serentak di Malang dilaksanakan pada Sabtu (25/6/2022).

Vaksinasi yang dilaksanakan di Kabupaten Malang ditargetkan selesai sebelum Idul Adha. Disebutkan dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, parameter selesai adalah realisasi di lapangan maupun secara system ISHIKNAS (terinput/terlapor secara online).

"Satu tim vaksinasi terdiri dari 4-5 orang sebagai: vaksinator, recorder, dokumentasi, desinfeksi dengan target 1 tim per hari adalah 100 dosis," ujar Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana dalam keterangannya, Minggu (26/6/2022).

Udrayana menjelaskan, keterlibatan mahasiswa Polbangtan Malang bukan sebagai vaksinator tetapi sebagai recorder atau perekaman data, pelaksana desinfeksi dan dokumentasi yang diturunkan ke wilayah kerja Koperasi Unit Desa (KUD) maupun kelompok ternak di bawah koordinasi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan dinas peternakan.

Penerjunan Tim Relawan Polbangtan Malang sementara untuk mem-back up kegiatan vaksiansi di Koperasi Agri Niaga (KAN) Jabung, tetapi karena vaksinasi ini kerja maraton maka berpeluang untuk membantu kecamatan laninnya jika diperlukan. 

Tim relawan Polbangtan Malang terdiri atas tiga dokter hewan dan 16 mahasiswa prodi peternakan dan kesejahteraan hewan. Uud, sapaan akrab Setya Budhi Udrayana, mengatakan bahwa misi Polbangtan Malang adalah membantu mitra, petani dan peternak serta juga mem-backup institusi yang membidangi peternakan. 

"Taati aturan yang ada, jaga kesehatan jaga kondisi agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan aman dan lancar," ujar Uud berpesan kepada tim relawan.

Relawan Polbangtan Malang akan berada di lokasi selama 5 hari hingga 29 Juni 2022. Jadwal ini dapat berubah dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi di wilayah sasaran, yakni KAN Jabung.

Tentang PMK pada ternak

Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) adalah jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Masa inkubasi dari penyakit 1-14 hari yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.

Angka kesakitan ini bsia mencapai 100% dan angka kematian tinggi ada pada hewan muda atau anak-anak.

Virus ini ditularkan ke hewan melalui beberapa cara di antaranya :
1.    Kontak langsung antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit;
2.    Sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular.
3.    Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia. Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi;
4.    Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dan lain-lain);
5.    Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES