Peristiwa Daerah

HKTI Banyuwangi: Sony Bukan Ketua atau Pengurus

Sabtu, 25 Juni 2022 - 23:50 | 78.66k
Wakil Ketua DPC HKTI Banyuwangi, sekaligus Ketua DPC Projo Banyuwangi, Rudi Hartono Latif, saat menyambut kedatangan Ketua HKTI, Moeldoko, di Bandara Internasional Banyuwangi. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Wakil Ketua DPC HKTI Banyuwangi, sekaligus Ketua DPC Projo Banyuwangi, Rudi Hartono Latif, saat menyambut kedatangan Ketua HKTI, Moeldoko, di Bandara Internasional Banyuwangi. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – DPC HKTI Banyuwangi, Jawa Timur, menyampaikan pernyataan resmi terkait Sony Agus Setiawan. Ditegaskan bahwa pria asal Kecamatan Sempu tersebut bukanlah Ketua atau pun pengurus DPC HKTI Banyuwangi.

“Sony bukan ketua atau pun pengurus DPC HKTI Banyuwangi,” tandas Wakil Ketua DPC HKTI Banyuwangi, Rudi Hartono Latif, Sabtu (25/6/2022).

Itulah, lanjutnya, yang menjadi salah satu alasan kenapa pengurus DPC HKTI Banyuwangi, melakukan pengusiran terhadap Sony, saat kedatangan Ketua Umum HKTI, Moeldoko di Bandara Internasional Banyuwangi, pada Selasa, 21 Juni 2022. Selain itu, kehadiran Sony yang mengenakan seragam HKTI Banyuwangi, dikhawatirkan akan memicu kegaduhan.

Sebelumnya Sony sempat mengganggu pelaksanaan pelantikan DPC HKTI Banyuwangi, di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa, 22 Maret 2022 silam. Saat itu, dia ngotot mengaku sebagai Ketua DPC HKTI Banyuwangi. Hingga akhirnya diusir paksa dari gedung Grahadi oleh panitia acara, yakni DPD HKTI Jawa Timur.

“Kehadiran pengurus DPC HKTI Banyuwangi, di Bandara Internasional Banyuwangi, saat penjemputan Pak Moeldoko, itu berdasarkan undangan resmi kepengurusan. Dan Sony bukan termasuk undangan,” jelasnya.

Rudi yang juga Ketua DPC Projo Banyuwangi menyampaikan, dia dan Sekretaris DPC HKTI Banyuwangi, merupakan pemegang mandat dalam agenda penjemputan. Kebetulan Moeldoko merupakan Dewan Pembina DPP Projo. Dan kedatangannya ke Bumi Blambangan, juga didampingi Sekretaris Jenderal DPP Projo sekaligus Ketua OKK DPP HKTI, Handoko.

“Karena sebelumnya telah mengganggu kegiatan DPC HKTI Banyuwangi, maka kemunculan Sony membuat resah para pengurus. Dan sebagai bentuk antisipasi terjadinya kegaduhan, maka Sony kita usir,” kata Rudi.

“Kami tidak ingin kekisruhan di Grahadi diulang lagi oleh dia (Sony),” imbuhnya.

Rudi menyatakan, sebelumnya, ia dan Sekretaris DPC HKTI Banyuwangi, Anom Basori, telah menegur Sony untuk tidak terus menerus mengaku sebagai Ketua DPC HKTI Banyuwangi dan memintanya pergi meninggalkan lokasi. Namun permintaan ini tidak ditangapi.

“Dari pada terjadi hal-hal yang tidak kondusif, maka aku merasa harus melakukan tindakan tegas namun terukur. Dia terpaksa kugandeng untuk kuarahkan menjauh dari pintu kedatangan Pak Moeldoko,” kata Rudi.

Sebagai Wakil Ketua DPC HKTI Banyuwangi, yang telah menerima mandat dari Ketua, Rudi pun mengaku tidak berkenan Sony ikut bergabung dalam kegiatan DPC HKTI Banyuwangi.

“Karena berpotensi Ngisin-Ngisini Banyuwangi seperti ulah dia saat di Grahadi,” cetusnya.

Sebelumnya, kepada awak media Sony mengaku sangat menyayangkan apa yang dilakukan pengurus DPC HKTI Banyuwangi kepadanya. Menurutnya, aksi pengusiran di Bandara Internasional Banyuwangi, tersebut sangat mencoreng nama baik HKTI. Serta mencerminkan tidak adanya etika dalam berorganisasi. Karena apa yang dia lakukan dianggap sebagai aktivitas wajar bagi seorang anggota HKTI aktif.

“Harusnya organisasi ini guyub dan rukun,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES