Kerajaan Inggris Persilakan Negara Persemakmuran Menjadi Republik

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kerajaan Inggris diketahui menjadi pimpinan negara persemakmuaran yang tersebar di berbagai belahan di dunia. Baru-baru ini Pangeran Charles memberikan pengumuman mengejutkan bahwa Kerajaan Inggris memperbolehkan jika negara-negara tersebut ingin pisah dan menjadi negara Republik.

Ungkapan ini dijabarkannya saat menghadiri pertemuan pemerintahan negara persemakmuran atau yang dikenal dengan Commonwealth Heads of Government Meeting (CHOGM). Pangeran Charles hadir mewakili Ratu Elizabeth yang kala itu tak dapat menghadiri pertemuan karena alasan kesehatan.

"Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, bahwa keputusan menjadi negara kerajaan atau republik merupakan keputusan mutlak dari setiap negara itu sendiri," ungkap Charles dalam pertemuan tersebut seperti dilansir dari The Guardian.

Charles juga mengungkap bahwa kemungkinan seperti ini bisa saja terjadi.  Sejalan dengan berlalunya waktu beberapa negara persemakmuran tentunya akan tetap menjaga hubungan tertulis dengan Kerajaan Inggris ada pula yang ingin berpisah dan berdiri sendiri.

Diketahui, sebelumnya Barbados yang dulunya merupakan anggota negara persemakmuran telah melepaskan ikatan mereka dari anggota negara persemakmuran pada November 2021 yang lalu. Negara ini memutuskan untuk merubah sistem pemerintahan mereka menjadi republik.

Akhir-akhir ini Jamaika, Belize, dan Rwanda juga digadang-gadang akan mengalihkan diri dari anggota persemakmuran Kerajaan Inggris menjadi Republik. "Mungkin ini waktunya Belize mengambail langkah kedepan untuk mendapatkan kemerdekaan muutlak," ungkap Henry Charles Usher Perdana Menteri Belize beberapa waktu lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement