Pemerintahan

Pj Bupati Morotai: Mencegah Stunting Butuh Dukungan Semua Pihak

Sabtu, 25 Juni 2022 - 13:42 | 58.39k
Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali saat membuka Pelatihan Percepatan Penurunan Stunting bagi Fasilitator Kabupaten. Sabtu, 25 Juni 2022. (Foto: Ailan For TIMES Indonesia)
Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali saat membuka Pelatihan Percepatan Penurunan Stunting bagi Fasilitator Kabupaten. Sabtu, 25 Juni 2022. (Foto: Ailan For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Muhammad Umar Ali menghadiri dan membuka Pelatihan Percepatan Penurunan Stunting bagi Fasilitator Kabupaten di aula Kantor Pemerintahan Terpadu Morotai, Sabtu (25/ 05/ 2022).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku Utara bersama dengan Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Pulau Morotai. 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

"Jika kita Pedomani Perpres 72/ 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan pendekatan preventif, maka pencegahan stunting dilakukan sejak 3 bulan sebelum menikah. Hal ini dikarenakan adanya kondisi di mana anemia dan kurang gizi sering menimpa remaja putri sebelum menikah, sehingga pada saat hamil menghasilkan anak stunting," terangnya.

Pemkab-Morotai-a.jpg

Untuk itu, Pemda Morotai menyambut baik kebijaksanaan BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku Utara, Ibu Renta Rego dan Tim Latbang-nya telah bersama-sama Dinas Kesehatan dan KB Morotai mengadakan pelatihan percepatan penurunan stunting bagi fasilitator Kabupaten.

"Kami juga mengapresiasi program wajib pendampingan, konseling dan pemeriksaan yang dilakukan mulai 3 bulan sebelum menikah, bagi yang hendak merencanakan pernikahan," pungkasnya.

Orang nomor satu di Pemkab Pulau Morotai ini menegaskan, bahwa program pendampingan ini membantu memastikan setiap calon pengantin atau pasangan usia subur berada dalam kondisi ideal untuk merecanakan hamil. Sehingga, kekurangan energi kronis, anemia,  sebagai salah satu resiko yang dapat melahirkan bayi stunting tidak dapat terjadi.

Pemkab-Morotai-b.jpg

"Saya juga berharap, agar pasca pelatihan ini, SDM Fasilitator Kabupaten semakin baik dan terus bersinergi dengan 88 Tim Pendamping Keluarga di semua desa, Anggota PKK Desa dan Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan)serta semua elemen masyarakat agar bahu membahu mengemban tanggung jawab mulia ini, demi terciptanya SDM yang berkualitas di masa depan," tutup Pj Bupati Morotai Muhammad Umar Ali soal penanganan dini Stunting di Pulau Morotai. (KJ)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES