Peristiwa Internasional

Terobos Pagar Kawat Berduri, Belasan Migran Meninggal di Perbatasan Spanyol - Maroko

Sabtu, 25 Juni 2022 - 12:40 | 36.23k
Pejabat Spanyol mengatakan, lebih dari 100 migran berhasil masuk ke daerah kantong itu.(FOTO:BBC/EPA)Gambar bagian dari pagar perbatasan Melilla antara Maroko dan kota Melilla di Spanyol. (FOTO: CGTN Afrika).
Pejabat Spanyol mengatakan, lebih dari 100 migran berhasil masuk ke daerah kantong itu.(FOTO:BBC/EPA)Gambar bagian dari pagar perbatasan Melilla antara Maroko dan kota Melilla di Spanyol. (FOTO: CGTN Afrika).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ratusan migran ramai-ramai menerobos perbatasan yang memisahkan daerah kantong Melilla Spanyol dari Maroko hari ini, 18 orang meninggal dunia di antaranya  karena terjatuh dari pagar.

Ini merupakan penyeberangan massal pertama ke wilayah itu sejak kedua negara memperbaiki hubungan diplomatik pada Maret. Dilansir BBC, beberapa personel keamanan dan migran juga dirawat di rumah sakit untuk perawatan setelah mereka terlibat dalam sebuah bentrokan pada Jumat pagi.

Mencairnya hubungan terjadi setelah Spanyol mendukung rencana otonomi Maroko untuk wilayah Sahara Barat yang disengketakan. Melilla dan Ceuta, adalah daerah kecil Afrika Utara lainnya di Spanyol, memiliki satu-satunya perbatasan darat Uni Eropa dengan Afrika, menjadikannya magnet bagi para migran.

"Sekelompok lebih dari 400 migran yang menyerbu pagar perbatasan itu sebagian besar berhasil masuk," kata delegasi lokal pemerintah Spanyol dalam sebuah pernyataan.

Terobos-Pagar-Kawat-Berduri-b.jpg

"Maroko mengerahkan sejumlah "besar" pasukan untuk mencoba mengusir penyerbuan di perbatasan, dan mereka bekerja sama secara aktif dengan pasukan keamanan Spanyol," tambah pernyataan itu.

Pada bulan Maret tahun ini, Spanyol mengakhiri krisis diplomatik selama setahun dengan mendukung rencana otonomi Maroko untuk Sahara Barat, kembali pada sikap netral selama beberapa dekade. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez kemudian mengunjungi Rabat, dan kedua pemerintah memuji "tahap baru" dalam hubungan.

Selama bertahun-tahun, ribuan migran telah berusaha untuk menyeberangi perbatasan 12 kilometer antara Melilla dan Maroko, atau perbatasan delapan kilometer Ceuta, dengan memanjat pagar, berenang di sepanjang pantai atau bersembunyi di kendaraan.

Kedua wilayah itu dibatasi dengan pagarbkawat berduri, kamera video dan menara pengawas.

Diklaim oleh Maroko, kedua kota tersebut telah lama menjadi titik nyala dalam hubungan diplomatik antara Rabat dan Madrid, yang menegaskan keduanya merupakan bagian integral dari Spanyol. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES