Peristiwa Daerah

Kasus Stunting di Pangandaran Turun Selama 2 Tahun Terakhir

Sabtu, 25 Juni 2022 - 07:24 | 35.73k
Kegiatan Posyandu di Kabupaten Pangandaran dalam rangka pencegahan kasus stunting (Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Kegiatan Posyandu di Kabupaten Pangandaran dalam rangka pencegahan kasus stunting (Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Kasus stunting di Kabupaten Pangandaran dinyatakan menurun pada 2 tahun terakhir yaitu tahun 2021 dan 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, jumlah bayi lima tahun di Kabupaten Pangandaran tercatat 24.326 yang ditimbang. "Untuk bayi yang mengalami stunting ada 755 bayi atau 3,1 persen," kata Yadi, Sabtu (25/6/2022).

Data tersebut berdasarkan Data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM) sejak Februari 2022 dan diakses 18 April 2022 dan balita di timbang 21 April 2022.

"Sistem sebelumnya, Kabupaten Pangandaran tidak masuk pada data daerah lokus, namun sistem sekarang seluruh daerah masuk pada data lokus," tambah Yadi.

Namun Kabupaten Pangandaran menjadi daerah terakhir pada angka kasus stunting di Jawa Barat. "Pada rumus tahun sebelumnya, angka kasus stunting di Pangandaran menempati angka 3,9 persen," jelas Yadi.

Yadi menegaskan, adanya penurunan kasus pada 2 tahun terakhir meyakini bahwa percepatan pengentasan kasus stunting di Pangandaran akan berjalan maksimal lantaran 97,5 persen balita di Pangandaran aktif mengikuti Posyandu.

"Tim Percepatan Stunting sudah terbentuk, kami optimis Pangandaran bisa nol kasus stunting," papar Yadi.

Sekarang sedang dilakukan inputdata dan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penanganan stunting sebagai bahan koordinasi dengan para Camat. "Kedepan penanganan kasus stunting ada alokasi dari Pemerintah Desa masing-masing," terang Yadi.

Kronologis kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Pangandaran sendiri lantaran kurang gizi dan bawaan dari lahir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES