Indonesia Positif

Cegah Serangan Hama Penyakit Tembakau, Polbangtan Malang Dorong Petani Gunakan Pestisida Nabati

Jumat, 24 Juni 2022 - 16:02 | 51.62k
Kegiatan Sekolah Lapang bertema Pestisida Nabati Tembakau yang digelar Polbangtan Malang di Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh, Jombang. (Foto: Polbangtan Malang)
Kegiatan Sekolah Lapang bertema Pestisida Nabati Tembakau yang digelar Polbangtan Malang di Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh, Jombang. (Foto: Polbangtan Malang)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pestisida nabati tanaman tembakau menjadi topik Sekolah Lapang yang dilakukan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Malang di Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

Iqomatus Sa’diyyah menerangkan, Kecamatan Kabuh, Jombang merupakan salah satu sentra usahatani tembakau. Suhu yang cukup tinggi (30–32 derajat celcius) dan ketersediaan air yang minim menyebabkan daerah tersebut sesuai dengan syarat agroklimat tembakau.

"Daerah ini juga mampu merakit varietas lokal yang mampu mengangkat perekonomian Kabupaten Jombang," ujar pranata laboratorium pendidikan Polbangtan Malang itu dalam materinya yang dikutip Jumat (24/6/2022). 

Dia menjelaskan, tanaman tembakau merupakan tanaman semusim yang bukan termasuk komoditas pangan, tetapi termasuk komoditas perkebunan. Komoditas ini merupakan bahan utama pembuatan rokok maupun cerutu. Tanaman ini juga merupakan salah satu penyumbang bea cukai sehingga termasuk salah satu komoditas strategis nasional. 

Sekolah-Lapang-Polbangtan-Malang-2.jpgPara peserta Sekolah Lapang "Pestisida Nabati Tembakau" yang digelar Polbangtan Malang di Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh, Jombang. (Foto: Polbangtan Malang)

Namun, sama dengan komoditas lain, kehadiran OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pada tembakau juga menjadi ancaman bagi kuantitas dan kualitas hasil panen sehingga berimbas pada perekonomian wilayah. Beberapa OPT tersebut antara lain ulat grayak, kutu tembakau, TMV (Tobacco Mozaic Virus), dan lain-lain.

Menurut Iqomatus, perlu dilakukan tindakan preventif (pencegahan) agar hama dan penyakit utama yang menyerang tembakau dapat ditekan perkembangannya. Caranya dengan penggunaan pestisida nabati untuk mengurangi ketergantungan petani pada pestisida sintetik. 

Pada dasarnya, kata dia, penggunaan pestisida sintetik hanya dianjurkan ketika hama atau penyakit melebihi ambang batas ekonomi sehingga sebagai salah satu bentuk pencegahan adalah mengaplikasikan pestisida nabati sejak awal tanam untuk mencegah perkembangan hama dan penyakit. 

Dia menerangkan kepada 20 peserta Sekolah Lapang, pestisida nabati memiliki beberapa keunggulan yaitu bahan baku mudah didapatkan dam murah, tidak menyebabkan resistensi hama, dan tidak membunuh musuh alami. 

Namun, pestisida nabati juga memiliki kelemahan yaitu harus diaplikasikan sering (2-3 kali seminggu bahkan lebih), belum ada formulasi baku, dan membutuhkan waktu yang lama untuk mampu mengendalikan OPT.

Sekolah-Lapang-Polbangtan-Malang-3.jpgFoto bersama usai kegiatan Sekolah Lapang "Pestisida Nabati Tembakau" yang digelar Polbangtan Malang di Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh, Jombang. (Foto: Polbangtan Malang)

Usai kegiatan, Iqomatus menjelaskan pada sekolah lapang kali ini, petani diberikan pemahaman mengenai perlunya mengurangi penggunaan pestisida sintetik pada awal tanam sebelum kondisi OPT di atas ambang ekonomi. 

Sebagai pengganti, petani diajarkan untuk membuat pestisida nabati berbahan baku umbi gadung, kayu manis, dan serai hijau. Masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda. Pestisida nabati umbi gadung mampu mencegah ledakan serangan serangga dan tikus. Campuran pestisida kayu manis dan serai hijau mampu mencegah serangan kutu kebul, dan penyakit yang diakibatkan oleh pathogen (salah satunya penyakit rebah semai pada tembakau).

Pada Sekolah Lapang yang digelar Polbangtan Malang pada 14 Juni 2022 itu, petani juga diajarkan untuk melakukan perbanyakan Trichoderma sp untuk dapat diaplikasikan sebelum tanam agar mampu mengendalikan penyakit yang diakibatkan oleh serangan pathogen tular tanah (Soil-born Pathogen). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES