Olahraga

Ada Tim Diperkuat Pemain SSB, Attarmasie FC Pilih Mundur dari Liga Santri 2022

Jumat, 24 Juni 2022 - 08:00 | 359.46k
Attarmasie FC PIP Tremas Pacitan resmi mundur dari Liga Santri 2022. (FOTO: PIP Tremas for TIMES Indonesia)
Attarmasie FC PIP Tremas Pacitan resmi mundur dari Liga Santri 2022. (FOTO: PIP Tremas for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITANAttarmasie FC resmi mundur dari Liga Santri Piala KASAD 2022. Tim dari Perguruan Islam Pondok Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur mundur karena menilai pelaksanaan Liga Santri tidak jujur.

Pengasuh PIP Tremas, KH. Luqman Harits Dimyathi menyayangkan terkait Liga Santri 2022 yang terindikasi terdapat ketidakjujuran beberapa tim dalam hal rekrutmen pemain.

"Demi menjaga marwah dan nama pesantren, maka kejujuran adalah kunci kemenangan yang sebenarnya," katanya, Jumat (24/6/2022).

Sebelumnya, santri PIP Tremas bertanding melawan Nurudholam FC dan kalah  1-3. Sedangkan hari kedua berhadapan dengan Miftahul Huda FC dan kalah dengan skor 0-1.

Menurut Manajer Ofisial Attarmasie FC, Masruhan, pelaksanaan Liga Santri di Stadion Pacitan tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan bersama, yakni ada beberapa pemain yang notabene bukan santri.

Liga-Santri-Piala-KASAD-2022-2.jpg

"Ada indikasi pemain bukan dari santri. Kita sudah mengantongi cukup bukti. Kan, bisa dilihat, mana yang santri atau bukan," ungkapnya.

Masruhan menilai, sejak awal pertandingan, kejanggalan sudah tampak dari skill pemain yang berbeda dari umumnya santri di pesantren.

"Banyak saksinya yang lihat, beberapa tim  terindikasi menyewa pemain dari SSB. Salah satu penonton ada yang kenal, katanya bukan santri," terangnya.

Menyikapi hal tersebut, pihaknya sudah melayangkan surat resmi pengunduran diri dari peserta Liga Santri kepada Dandim 0801/Pacitan setelah beberapa kali upaya protes kepada PSSI tidak membuahkan hasil.

"Kami juga sudah berusaha mengajukan protes sebelum melaksanakan dua kali pertandingan kepada pihak pelaksana dari PSSI Pacitan akan tetapi tidak ada tindak lanjut. Makanya, demi menjaga marwah santri, pilih mundur saja," jelas Masruhan.

Selain itu, pihaknya berharap kepada panitia penyelenggara untuk lebih selektif lagi dalam menentukan pemain agar pertandingan benar-benar diikuti oleh santri yang mukim di pesantren.

"Ke depan harus selektif lagi. Screening pemain juga wajib bisa baca kitab kuning, punya kartu santri, bukan pemain bon-bonan. Karena santri itu bisa dilihat dari akhlak dan perilaku sebelum dan sesudah bermain," jelas Manajer Oficial Attarmasie FC Pacitan, Masruhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES