Politik

Singgung Video Jokowi Menghadap Megawati, Dahlan Iskan: Ketum Partai Pemilik Kuasa

Jumat, 24 Juni 2022 - 07:29 | 82.97k
Video Presiden Jokowi menghadap Megawati Soekarnoputri di ruang kerjanya. (FOTO: tangkap layar)
Video Presiden Jokowi menghadap Megawati Soekarnoputri di ruang kerjanya. (FOTO: tangkap layar)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyinggung video Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) yang menghadap Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disela-sela acara pembukaan Rakernas partai Banteng kemarin.

Dalam tulisannya berjudul "Ketua Umum", Dahlan Iskan menyampaikan, dalam politik, jabatan presiden, seperti di Indonesia, bukanlah pemilik kuasa. Namun masih harus tunduk ke mereka yang mencalonkan. Yakni ketum partainya tersebut.

"Namanya saja politik. Ketua umum partai adalah pemilik kuasa yang sebenarnya. Dulu ada yang mengira DPR-lah yang paling berkuasa. Ternyata semua anggota DPR takut pada ketua umum masing-masing," katanya dikutip TIMES Indonesia Jumat (24/6/2022).

Apalagi lanjut pengusaha sukses tersebut, jika ketum partainya itu cantik dan kharismatik. "Seperti pujian Presiden Jokowi ke Megawati di depan pembukaan Rakernas," jelasnya lagi.

Jokowi-menghadap-Megawati-2.jpg

Dahlan Iskan memuji perancang video Presiden Jokowi dan Megawati agar itu beredar luas ke masyarakat. Dan itu kata dia, adalah cara yang hebat.

"Itu sudah satu manuver tersendiri. Yakni bagaimana dari video itu bisa dimunculkan kesan bahwa Megawati itu power full," jelasnya.

Pun sampai seorang presiden seperti Jokowi harus tampil seperti itu di depan Megawati. Kalau memang ada tujuannya begitu, maka video ini kata dia, berhasil sekali.

"Pembuatnya layak dapat bintang. Demikian juga yang memilih video itulah yang harus beredar. Pun yang mengeditnya," katanya.

Tapi Dahlan Iskan menilai, atas adanya video tersebut, Presiden Jokowi tidak dirugikan. Meski ia adalah Kepala Negara. Justru mantan gubernur DKI Jakarta itu mendapat keuntungan yang tidak kalah besar.

"Melihat adegan itu Pak Jokowi mendapat simpati yang luar biasa. Termasuk dari saya," jelasnya.

"Begitu banyak yang memuji Presiden Jokowi: sabar, tabah, tanpa emosi, andap asor, mengalah, dan sikap segala simbol kemengalahan. Memang ada falsafah Jawa ini: mengalah untuk menang. Itu lebih baik daripada berebut menang tapi kalah," katanya lagi.

"Rasanya semua orang kini harus belajar menahan ego seperti Presiden Jokowi mampu melakukannya di depan Megawati. Kesimpulan saya: hari itu Megawati menang. Hari itu Jokowi menang," ujar Dahlan Iskan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES