Indonesia Positif

Melalui Public Hearing, BBPP Ketindan Malang Siap Wujudkan Masukan Pelayan Prima

Kamis, 23 Juni 2022 - 15:19 | 33.87k
Suasana kegiatan public hearing oleh BBPP Ketindan Malang guna menerima masukan dari publik, Kamis (23/6/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana kegiatan public hearing oleh BBPP Ketindan Malang guna menerima masukan dari publik, Kamis (23/6/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan (BBPP Ketindan), Lawang, Kabupaten Malang menggelar public hearing bersama masyarakat dan sejumlah stakeholder dalam evaluasi pelayanan prima selama masa kegiatan yang terselenggara.

Bertempat di Aula BBPP Ketindan, kegiatan public hearing tersebut diikuti oleh Kepala Ombudsman RI perwakilan Jawa Timur, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Direktur Polbangtan Malang dan tentunya dibuka oleh Kepala BBPP Ketindan Malang, Sumardi Noor.

Dalam kegiatan tersebut, Sumardi mengatakan bahwa tujuan dalam kegiatan public hearing ini tentu untuk mendapatkan umpan balik atau respons dari masyarakat terkait kinerja dan seluruh kegiatan pelatihan yang telah terselenggara dari tahun ke tahun.

Public-hearing-b.jpg

Seperti kegiatan pengelolaan hasil pertanian, bimbingan teknis hingga kegiatan di luar Balai Besar, tentu perlu adanya evaluasi dan masukan secara publik guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

"Umpan baliknya tentu masukan publik itu. Biasanya kurang ini itu. Dengan adanya masukan ini, sehingga kita harus melakukan penyempurnaan," ujar Sumardi, Kamis (23/6/2022).

BBPP sebagai UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan, tentu pelaksana fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi hingga pelatihan non aparatur pun terus dilakukan secara maksimal.

Maka dalam public hearing yang terselenggara, BBPP mendatang sejumlah masukan, salah satunya soal ketepatan respons informasi yang selalu dilakukan dengan baik oleh BBPP Ketindan.

"Kita ada website. Di sana bisa melakukan komunikasi mungkin seperti mencari informasi pelatihan, nanti akan kita jawab. Ada nomor WhatsApp juga. Itu masukan buat bahan kami. Jadi kita kini dinilai informatif menuju terinformatif," ungkapnya.

Public-hearing-c.jpg

Di sisi lain, transparansi informasi publik melalui website yang dimiliki BBPP Ketindan Malang, dinilai cukup menjanjikan zona integritas aman praktik korupsi.

Bagaimana tidak, seluruh informasi mulai dari jadwal pelatihan, anggaran tahunan, pengadaan hingga pelelangan barang seluruhnya telah tercantum di website dan bisa diakses oleh masyarakat.

"Kita gak ada sembunyi-sembunyi. Pelatihan setiap tahun sudah dianggarkan, kita buka transparansi. Misal menginap disini, nanti uang kembali ke negara. 86 persen ke Balai, itu untuk pembenahan dan pemeliharaan bangunan," bebernya.

Artinya, transparansi dan pelayanan prima terus digenjot oleh BBPP Ketindan bagi masyarakat. Seperti target Sumardi, bagaimana BBPP Ketindan bisa aman, bersih dan memiliki pelayanan prima. "Budaya kerja baik dan capaian baik, itu tujuan kita. Apa yang sudah kita lakukan selama ini, ada umpan balik dari kepuasan masyarakat," tuturnya.

Kegiatan yang digelar BBPP Ketindan Malang tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Dalam berbagai kesempatan, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa pentingnya keterbukaan informasi publik dalam menjalankan roda pembangunan pertanian masa depan harus memiliki tujuan misi maju, mandiri dan modern.

"Sekarang informasi publik menjadi sangat penting untuk membuat kita mampu membangun hal-hal baru dan melahirkan konsepsi serta program yang berbasis data. Lebih penting lagi, tentu informasi publik yang mampu melahirkan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Mentan SYL.

Sementara itu, jika melihat dari pengelolaan sumber daya alam di wilayah Malang, Sumardi memastikan sektor pertanian akan terus menanjak naik. Hal ini karena pertanian adalah satu-satunya sektor yang minim terdampak akibat wabah Covid-19. Sehingga, segala hal yang dikelola melalui pertanian, dipastikan bisa terus berkembang jika dilatih dengan baik.

"Pertanian ini naik. Pariwisata yang turun. Intinya kita harus kelola dengan baik. Bisa jadi produk UMKM juga. Itu kita ajarkan semua di sini," ucap Kepala BBPP Ketindan Malang, Sumardi Noor. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES