Peristiwa Daerah

Naskah Kuno Kitab Amjah Koleksi Museum Sunan Drajat Lamongan Kini Tersaji dalam Bahasa Indonesia

Kamis, 23 Juni 2022 - 14:53 | 47.10k
Sebuah buku hasil kajian serta alih aksara dan bahasa dari Kitab Ajmah atau yang juga tercatat dengan nama Layang Ambiya, koleksi Museum Sunan Drajat Lamongan. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Sebuah buku hasil kajian serta alih aksara dan bahasa dari Kitab Ajmah atau yang juga tercatat dengan nama Layang Ambiya, koleksi Museum Sunan Drajat Lamongan. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, telah menuntaskan proses kajian serta alih aksara dan bahasa terhadap naskah kuno Kitab Amjah, yang merupakan koleksi Museum Sunan Drajat Lamongan, Jawa Timur.

Kajian serta alih aksara dan bahasa Kitab Amjah ke dalam Bahasa Indonesia tersebut merupakan salah satu upaya untuk melestarikan naskah-naskah kuno yang tersimpan rapi di Museum Sunan Drajat, sekaligus memudahkan bagi generasi muda yang berminat membacanya.

Kepala Disparbud Lamongan, Siti Rubikah, mengatakan kajian ini merupakan penelitian awal untuk mengetahui kondisi naskah dan teks, alih aksara dan bahasa, serta nilai penting naskah.

Kajian terhadap kondisi naskah dan nilai penting berkorelasi pada kebutuhan atau sebagai acuan konservasi dan upaya penyelamatan fisik naskah. Sedangkan kajian alih aksara dan bahasa, dapat memberikan manfaat besar dalam pengetahuan tentang isi naskah, sebagai salah satu sumber pengetahuan tentang masa lampau.

Kitab-Amjah-2.jpg

"Kini, kebutuhan pengetahuan khalayak umum mengenai warisan budayanya sendiri, khususnya naskah yang semakin meningkat. Melihat fenomena tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui isi naskah koleksi Museum Sunan Drajat ini," kata Rubikah, Kamis (23/6/2022).

Rubikah menjelaskan, Kitab Ajmah yang juga tercatat dengan nama Layang Ambiya memiliki teks yang ditulis menggunakan tinta berwarna hitam dengan kertas berbahan daluang.

Naskah kuno ini terdiri dari 302 halaman dan tidak memiliki penomoran halaman. Masing-masing halaman terdiri dari 19 baris tanpa bidang bingkai teks. Tiap larik atau baris diakhiri dengan tanda lingkaran menggunakan tinta merah tanpa iluminasi.

"Teks menggunakan Aksara Pegon dan Bahasa Jawa. Kondisi teks tidak utuh dan beberapa isi teks tidak dapat dibaca karena korosi tinta. Teks Layang Ambiya ini berbentuk tembang macapat, yang berisi kisah para nabi dalam Agama Islam. Diawali dari kisah Nabi Adam hingga Nabi Muhammad," tuturnya.

Kitab-Amjah-3.jpg

Rubikah berharap kajian sekaligus alih aksara dan bahasa Kitab Amjah tersebut dapat memberikan informasi terk naskah-naskah koleksi Museum Sunan Drajat secara mendalam bagi pengunjung Museum Sunan Drajat.

"Ini juga sebagai salah satu bentuk pelestarian warisan budaya bendawi, sekaligus memberikan referensi pengetahuan dasar tentang isi dan nilai penting naskah koleksi Museum Sunan Drajat, bagi peneliti lanjutan yang akan mengkaji dalam perspektif berbeda," ujarnya.

Dengan tuntasnya kajian serta alih aksara dan bahasa, kini generasi muda bisa membaca isi Kitab Amjah yang tersaji dalam Bahasa Indonesia. Bagi yang berminat untuk membaca naskah kuno koleksi Museum Sunan Drajat tersebut bisa meminjam di Disparbud Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES