Indonesia Positif

Polbangtan Malang Dorong Petani di Jombang Tingkatkan Produktivitas Padi

Kamis, 23 Juni 2022 - 14:46 | 26.61k
Sekolah Lapang di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Jombang, Selasa (21/6/2022). (Foto: Polbangtan Malang)
Sekolah Lapang di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Jombang, Selasa (21/6/2022). (Foto: Polbangtan Malang)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UPPM) Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) kembali menggelar Sekolah Lapang (SL). Kali ini kegiatan pengabdian masyarakat itu digelar di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Di hadapan Kelompok Tani Paritan, tim Polbangtan Malang menyampaikan materi “Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) padi sawah untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi”. 

Dosen Polbagtan Malang, Dr. Ir. Abdul Farid, MP selaku pemateri menyampaikan bahwa PTT adalah pendekatan dalam upaya mengelola lahan, air, tanaman, OPT dan iklim secara terpadu/menyeluruh/holistik dan dapat diterapkan secara berkelanjutan. 

Sedangkan SL-PTT adalah salah satu metode penyuluhan, proses diseminasi atau proses tranformasi informasi dan teknologi PTT sebagai tempat belajar non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam menggali permasalahan, mengenali potensi/peluang, menyusun rencana usahatani, mengatasi permasalahan, mengambil keputusan, menerapkan teknologi, mengevaluasi dan memperbaiki teknologi sesuai dengan kondisi 
sumberdaya setempat secara berkelanjutan.

Tujuannya, kata dia, adalah meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani padi sawah serta melestarikan lingkungan produksi melalui pengelolaan lahan, air, tanaman, OPT dan iklim secara terpadu.

Farid menjelaskan, agar produktivitas padi meningkat maka dalam usahatani padi dilakukan dengan penerapan komponen teknologi PTT padi sawah. Komponen tersebut meliputi: Penggunaan varietas unggul baru; Penggunaan benih bermutu dan berlabel; Pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah; Pengendalian OPT dengan pendekatan PHT; Pengaturan populasi tanaman secara optimum.

"Dan pemberian bahan organik melalui pengembalian jerami ke dalam sawah atau pemberian kompos atau pupuk kendang," ujarnya di hadapan 20 peserta SL, Selasa (23/6/2022).

Dia mengatakan, petani di Desa Keras telah mengenal varietas unggul padi sawah dan telah menggunakannya dalam aktivitas pertanamannya. Juga telah menggunakan benih padi berlabel dalam usahataninya. 

Polbangtan-2.jpg

Dalam hal pemupukan, kata dia, petani melakukannya tanpa memperhatikan kebutuhan tanaman dan status hara tanah, tetapi dengan berpedoman pada naluri warna daun tanaman padinya, sehingga jika tanaman padinya belum berwarna hijau maka dosis pupuk selalu ditambah. Dan informasi yang diperoleh mereka melakukan pemupukan dengan dosis sampai 700 kg urea per hektare. 

Hal tersebut tentunya terjadi kelebihan pemberian pupuk dan akibatnya banyak pupuk yang diberikan disamping yang bisa diserap tanaman, banyak yang tidak termanfaatkan oleh tanaman dengan baik. 

Untuk memberikan pemahaman tentang pemupukan sesuai kebutuhan tanaman telah disampaikan materi pemupukan urea untuk tanaman padi berpedoman pada penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).

Sementara untuk pengendalian OPT padi baik hama maupun penyakit pada tanaman padi, petani melalui SL-PTT telah melakukan pengamatan mingguan, yang hasilnya dijadikan dasar untuk melakukan pengendalian. 

Sedangkan untuk pengaturan populasi tanaman petani belum melakukan penanaman padi menggunakan system jajar legowo. Pertimbangan para petani karena buruh tanamnya tidak bersedia untuk melakukan penanaman dengan sistem jajar legowo. 

"Untuk itu perlu pemberian pemahaman pada petani untuk memanfaatkan alsintan dalam penanaman padi sawahnya," ujar Abdul Farid, dosen Polbangtan Malang yang menjadi pemateri SL-PTT di Jombang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES