Politik

Kader Partai "Dua Kaki" dan Peringatan Keras Megawati

Rabu, 22 Juni 2022 - 11:47 | 29.70k
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (FOTO: Dokumen/PDI Perjuangan)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (FOTO: Dokumen/PDI Perjuangan)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam pidato pembukaan Rakernas II PDI Perjuangan kemarin, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri secara tegas mengingatkan kadernya untuk tak 'main dua kaki'.

Ia pun menegaskan pada para kadernya bahwa dirinyalah yang memiliki hak prerogatif dalam penentuan calon presiden dari partai Banteng tersebut.

"Kalau saya dalam keputusan kongres partai makanya banyak yang selalu mau memutarbalikkan mau menggoreng-goreng kenapa PDIP diam saja tidak pernah mau mencalonkan seseorang blablabla kalian siapa yang berbuat manuver, keluar! Karena tidak ada di dalam PDI perjuangan itu yang namanya 'main dua kaki', 'main tiga kaki' melakukan manuver," katanya dengan suara lantang di Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6/2022) kemarin.

Putri dari Presiden Soekarno itu juga menyampaikan, bahwa dirinya mempersilakan kadernya keluar jika ada yang tidak setuju terhadap hal tersebut. "Lebih baik keluar deh, lebih baik keluar deh dari pada saya pecati loh kamu," jelasnya.

"Inilah organisasi dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengikuti aturan partainya dan solid bersama dengan rakyat," katanya lagi.

Dinilai Wajar

M. Jamiluddin Ritonga, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul menilai, teguran keras Megawati terhadap kadernya agar tidak main dua kaki sangat wajar.

Kata dia, sudah seharusnya seorang ketua umum tidak mentolerir kadernya untuk bermain dua kaki. Kader seperti ini memang tak loyal ke partai sehingga tidak layak dipertahankan di partai.

"Kader yang suka dua kaki biasanya sangat pragmatis dan transaksional. Kader seperti ini akan mudah menggadaikan partainya," katanya kepada TIMES Indonesia.

Menurutnya, ketegasan Megawati terhada kadernya yang dua kaki selayaknya ditiru ketua umum partai lainnya. Sebab, dugaan kader dua kaki tidak hanya di PDI Perjuangan tapi di partai politik lainnya.

"Dalam Munas, Musda, dan Muscab misalnya, masih banyak kader yang dua kaki. Hal itu sering terjadi bila ada dua calon atau lebih. Sebagian kader memberikan dukungan ganda. Kader seperti ini seharusnya dikeluarkan dari partainya karena dukungan ganda yang diberikan atas pertimbangan pragmatis dan transaksional," jelasnya.

Ia menilai, kader seperti itu tampaknya akan sulit berkomitme pada partainya. Sosok seperti ini akan dengan mudahnya menggadaikan partainya demi keuntungan pribadi. Tentu sosok seperti ini sangat membahayakan bagi partainya sehingga layak "dibinasakan".

"Jadi, tegasnya Megawati terhadap kader dua kaki layak diapresiasi. Partai lain juga harus setegas Megawati agar kader dua kaki tak ditemui lagi di partai politik," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES