Ketua Kodrat Jatim Prihatin Pemkab Sidoarjo Kurang Perhatian Terhadap Olahraga

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Ketua Umum Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono mengunjungi program pemusatan latihan cabang (puslatcab) Tarung Derajat Kabupaten Sidoarjo di Gedung Tenis Indoor Gor Sidoarjo, Selasa (21/6/2022).
Kunjungan tersebut dilakukan BHS sapaan akrab Bambang Haryo Soekartono untuk melihat langsung Para atlet Tarung Derajat Sidoarjo berlatih jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke VII yang rencanaya di gelar di empat Kabupaten, Jember, Bondowoso, Lumajang dan Situbondo digelar mulai tanggal 25 Juni hingga 2 Juli 2022 mendatang.
"Saya melihat langsung para atlet tarung derajat latihan, mereka sudah siap di Porprov nanti. Saya apresiasi semangat latihan mereka yang maksimal," kata BHS usai meninjau latihan atlet Tarung Derajat Sidoarjo di Gedung Tenis Indoor Gor Sidoarjo, Selasa (21/6/2022).
BHS mendapat informasi jika anggaran yang dikeluarkan untuk program pemusatan latihan cabang (puslatcab) oleh Kabupaten Sidoarjo sangat minim.
"Anggaran kegiatan Puslatcab sangat kecil, setiap atlet hanya diberikan Rp400 ribu sebulan. Padahal Atlet yg melakukan puslatcab harus menginap, kemudian untuk uang makan perharinya sebesar Rp13.300 atau Rp4.400 persekali makan," ungkapnya.
"Padahal atlet butuh makanan yang bergizi dan bernutrisi 3 kali sehari. Mereka ini akan membawa nama Kabupaten Sidoarjo di Kejuaran Porprov 2022 dengan target juara umum. Meskinya Pemkab Sidoarjo memperhatikan para atlet ini," ungkap Anggota DPR RI 2014-2019 ini.
Lebih jauh BHS memaparkan jika pihak KONI Sidoarjo, ternyata menganggarkan Rp22 Miliar seperti pada Porprov tahun 2019, tetapi saat ini anggaran dari Pemkab Sidoarjo hanya Rp10 Miliar untuk Porprov Jatim ke VII tersebut.
"Seharusnya anggaran Porprov tahun 2022 ini lebih besar dari anggaran Rp22 Miliar pada Porprov tahun 2019 lalu. Tetapi dalam Porprov tahun ini, KONI Sidoarjo hanya diberikan anggaran sebesar Rp10 miliar oleh Pemkab Sidoarjo, itu sangat kurang," paparnya.
Sejumlah atlet saat pemusatan latihan cabang (puslatcab) Tarung Derajat Kabupaten Sidoarjo di Gedung Tenis Indoor Gor Sidoarjo. (Foto: dok. Kodrat Jatim)
BHS melanjutkan jika alasan Pemkab Sidoarjo menganggarkan Rp10 Miliar untuk Porprov tahun ini, karena Kabupaten Sidoarjo masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur.
Sangat disayangkan padahal olahraga ini aset besar kita dan bisa membuat masyarakat menjadi sehat. Kesehatan adalah aset terbesar dari sumber daya manusia, sedangkan aset sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari sebuah wilayah.
"Para atlet Kabupaten Sidoarjo jika berprestasi di Porprov Jatim, tentu membawa nama besar dan mengangkat harga diri atau pride dari masyarakat Sidoarjo. Hal inilah yang perlu disadari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Saya berharap Pemkab Sidoarjo menganggarkan yang cukup bagi kemajuan dunia olahraga di Kota Delta ini. Harus ada prioritas yang cukup untuk kepentingan prestasi yang ada di Kabupaten Sidoarjo ini terutama olahraga," harapnya.
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan jika KONI Sidoarjo harus memperjuangkan janji dari Bupati Sidoarjo yang akan memberi bonus Rp40 juta untuk peraih mendali emas, Rp20 juta untuk peraih perak, dan Rp10 juta untuk atlet peraih mendali perunggu.
"KONI Sidoarjo harus merealisasi secara baik janji bonus yang disampaikan Bupati Sidoarjo bagi atlet peraih medali di Porprov nanti. Kabupaten Sidoarjo ini atletnya berprestasi, harus diperhatikan jangan sampai mereka merasa tidak diperhatikan kemudian lari menjadi atlet daerah lain," pungkas Ketum Kodrat Jatim, Bambang Haryo Soekartono. (*)
**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.
Publisher | : Rizal Dani |