Peristiwa Internasional

Peraih Nobel Perdamaian dari Rusia Jual Medalinya Untuk Anak Terlantar Ukraina

Selasa, 21 Juni 2022 - 17:48 | 63.20k
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov dari Rusia berbicara saat upacara Hadiah Nobel Perdamaian di Balai Kota Oslo, Norwegia, Jumat, 10 Desember 2021. (FOTO: The Moscow Times/AP/TASS).
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov dari Rusia berbicara saat upacara Hadiah Nobel Perdamaian di Balai Kota Oslo, Norwegia, Jumat, 10 Desember 2021. (FOTO: The Moscow Times/AP/TASS).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peraih nobel perdamaian asal Rusia, Dmitry Muratov yang juga pemimpin redaksi surat kabar independen, Novaya Gazeta menjual medali emasnya untuk anak-anak terlantar akibat perang di Ukraina.

Medali itu laku $103,5 yang dibeli oleh penawar telepon yang belum teridentifikasi pada penjualan di New York yang diselenggarakan oleh Heritage Auctions.

Penjualan itu berlangsung heboh, banyak tepuk tangan dan penawar saling mendorong untuk meningkatkan total. Muratov terlihat merekam video dari layar penawaran dan yang ada di dalam ruangan.

Dilansir The Moscow Times, ketika tawaran terakhir masuk, ternyata nilainya puluhan juta dolar lebih banyak dari tawaran sebelumnya, banyak orang di ruangan itu terkejut, termasuk Muratov sendiri.

"Saya sama seperti anda dalam hal itu," katanya kepada AFP, berbicara melalui penerjemah setelah penjualan.

Muratov memenangkan hadiah nobel perdamaian  pada tahun 2021 bersama jurnalis Maria Ressa dari Filipina, dengan komite menghormati pasangan itu "atas upaya mereka untuk menjaga kebebasan berekspresi."

Dia termasuk di antara sekelompok jurnalis yang mendirikan Novaya Gazeta pada 1993 setelah jatuhnya Uni Soviet. 

Tahun ini, surat kabar itu menjadi satu-satunya surat kabar besar yang menyuarakan kritik terhadap Presiden Vladimir Putin dan taktiknya di dalam dan di luar negeri.

Pada bulan Maret, lebih dari sebulan setelah invasi Moskow ke Ukraina, Novaya Gazeta menghentikan operasi di Rusia, setelah Moskow mengadopsi undang-undang yang memberikan hukuman penjara yang berat terhadap siapa pun yang mengkritik kampanye militer berdarah Kremlin.

Pada bulan April, Muratov diserang di kereta api ketika seseorang melemparkan cat berbasis minyak yang dicampur dengan aseton padanya, menyebabkan matanya terbakar.

Medali Muratov tersedia untuk penawar baik secara langsung maupun online, dengan semua hasil akan disumbangkan ke UNICEF's Humanitarian Response for Ukraina Children Displaced by War.

Ketika ditanya mengapa dia memilih UNICEF sebagai penerima dana, Muratov mengatakan: "Sangat penting bagi kami bahwa organisasi itu bukan milik pemerintah mana pun. Ia dapat bekerja di atas pemerintah. Tidak ada batas untuk itu."

Sejak tahun 2000, enam jurnalis dan kolaborator Novaya Gazeta telah terbunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka, termasuk reporter investigasi Anna Politkovskaya.

Muratov mendedikasikan hadiah Nobelnya untuk mengenang mereka.

Pada hari Senin, dia memuji kegigihan jurnalis sebagai pemeriksaan penting terhadap pemerintah, dan salah satu cara agar perang dapat dicegah.

"Jadi tidak peduli berapa kali kita masing-masing ingin menyerahkan pemberitahuan kita dan berhenti, kita harus tetap dalam pekerjaan kita," katanya kepada AFP. 

Berbicara dalam sebuah video yang dirilis oleh Heritage sehubungan dengan penjualan tersebut, jurnalis terkemuka itu mengatakan bahwa memenangkan Nobel "memberi Anda kesempatan untuk didengar."

"Pesan terpenting hari ini adalah agar orang-orang memahami bahwa ada perang yang sedang terjadi dan kita perlu membantu orang-orang yang paling menderita," kata peraih nobel perdamaian ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES