Glutera News

9 Bahaya Akibat Massa Otot Berkurang

Selasa, 21 Juni 2022 - 09:44 | 339.68k
Image: Glutera for Times Indonesia
Image: Glutera for Times Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tubuh Anda terdiri atas dua komponen utama, yakni lemak tubuh (body fat) dan massa tubuh tanpa lemak (lean body mass).  

Lemak tubuh merupakan jumlah lemak dalam tubuh dan mungkin Anda sudah mengenalnya sebagai persentase lemak.

Sementara itu, massa tubuh tanpa lemak terdiri atas massa otot, massa tulang, serta cairan dalam tubuh Anda.

Massa otot menunjukkan jumlah otot dalam tubuh yang mencakup tiga komponen berikut.
• Otot rangka: jaringan otot yang membungkus tulang dan berperan penting dalam pergerakan tubuh.
• Otot polos: jaringan otot yang terdapat pada dinding pembuluh darah, lambung, saluran kemih, dan jaringan sejenisnya.
• Otot jantung: jaringan otot yang membentuk dan menjalankan kerja organ jantung.

Ketika bicara tentang massa otot, kebanyakan orang lebih merujuk pada otot rangka.  Otot ini memang yang akan menggambarkan kemampuan fisik Anda. Inilah sebabnya Anda selalu dianjurkan untuk membangun otot.

Massa otot juga berpengaruh terhadap kesehatan, khususnya dalam respons terhadap stres, cedera, dan penyakit.  

Dengan menambah otot, Anda akan memiliki lebih banyak energi dan otot-otot yang lebih kuat untuk beraktivitas.

Kekurangan massa otot

Kekurangan massa otot merupakan hal yang akan terjadi secara alami seiring bertambahnya usia. Namun, bukan berarti hal ini boleh diabaikan begitu saja, sebab berkurangnya massa otot bisa menyebabkan berbagai bahaya mengintai kesehatan.

Melansir Abbott dan Theconversation, massa otot berperan penting dalam kesehatan dan berhubungan dengan banyak organ vital dalam tubuh. Meski seiring usia massa otot bisa dipastikan akan berkurang, namun kehilangan terlalu banyak massa otot juga bisa berdampak bagi sejumlah masalah kesehatan, di antaranya sebagai berikut.

1. Risiko jatuh

Orang yang mengalami kekurangan massa otot berlebih hingga menderita sarcopenia sangat rentan dengan risiko jatuh karena kekuatan ototnya berkurang. Meski terdengar sederhana, risiko ini dapat menyebabkan patah tulang dan cedera yang bisa mengurangi kualitas hidup, bahkan bisa menyebabkan kematian.

2. Membatasi mobilitas

Berkurangnya massa otot dapat membatasi mobilitas, serta membuat seseorang tak lagi mampu melakukan aktivitas normal sehari-hari, seperti bangun dari tempat tidur, menaiki tangga, atau membawa barang belanjaan. Kemungkinan buruknya, hal ini menyebabkan seseorang tak lagi mampu beraktivitas tanpa bantuan orang lain.

3. Picu diabetes tipe 2

Otot menggunakan glukosa/gula darah sebagai bahan bakar, sehingga kehilangan otot dalam jumlah besar secara tiba-tiba dapat menyebabkan resistensi insulin yang memicu diabetes tipe 2. Ketika massa otot berkurang, fungsi otot yang berguna untuk membantu keseimbangan gula darah pun menjadi tidak optimal dan meningkatkan risiko terkena diabetes.

4. Picu masalah kesehatan jantung

Massa otot yang berkurang juga dapat memicu masalah serius pada kesehatan jantung atau pembuluh darah. Otot memainkan peran protektif dalam kesehatan jantung. Diketahui, orang dengan penyakit jantung memiliki peluang hidup lebih baik ketika memiliki tingkat massa otot yang tinggi dibanding mereka yang memiliki jumlah otot lebih sedikit.

5. Mempengaruhi berat badan

Penurunan massa otot juga bisa berpengaruh pada ketidakseimbangan sistem metabolisme dalam tubuh. Ketika tubuh kehilangan massa otot, sistem metabolisme akan melambat dan menyebabkan pembakaran kalori berkurang. Hal ini mau tidak mau juga akan berpengaruh pada berat badan Anda nantinya.

6. Menimbulkan komplikasi

Pasien rumah sakit dengan massa otot yang rendah disebut rentan terhadap luka baring dan infeksi, serta berisiko mengalami komplikasi dari penyakit yang dideritanya. Tak jarang, ditemukan beberapa kasus orang dengan massa otot rendah yang tidak dapat menyelesaikan perawatan yang membutuhkan asupan energi tinggi, seperti kemoterapi.

7. Resistensi insulin

Resistensi insulin merupakan sebuah kondisi kala gula darah tidak dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dikarenakan adanya gangguan terhadap respons dari sel tubuh terhadap insulin. Resistensi insulin dapat mempengaruhi fungsi organ lain seperti menyebabkan hipertensi, peningkatan asupan kalori di otak, dan penurunan kekuatan tulang. Resistensi insulin ini bisa terjadi dalam jangka panjang dan kita cenderung tidak menyadarinya. 

8. Masalah pernapasan

Bagi orang dengan masalah pernapasan, kehilangan otot juga dapat menyebabkan komplikasi tambahan. Diketahui, penurunan massa otot memiliki pengaruh pada penurunan fungsi paru-paru, khususnya pada pasien yang memiliki penyakit paru kronis.

9. Mengurangi angka harapan hidup

Rasio antara otot dan lemak yang lebih tinggi juga seringkali dikaitkan dengan angka harapan hidup seseorang. Dengan massa otot yang terjaga, seseorang dapat melakukan aktivitas secara aktif dan optimal sehingga hal ini juga turut berpengaruh pada angka harapan hidup yang lebih tinggi di usia tua.

Jika sudah mengetahui sederet bahaya yang bisa mengintai jika massa otot berkurang dalam jumlah banyak, maka kini saatnya untuk mencegahnya dengan segera. Risiko berkurangnya massa otot dapat dicegah atau diperlambat dengan perubahan gaya hidup serta latihan fisik yang sesuai. (*)

Be everlasting with glutera

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES