Seimbangkan Hari-Harimu lewat Komunikasi Dua Arah; Kita dan Mikrobiota

TIMESINDONESIA, NEW YORK – Ada banyak cara untuk hidup seimbang untuk sehat. Salah satunya dengan menyelaraskan hubungan harmonis antara manusia dan alam, serta manusia dengan mikrobiota. Seperti apa? Berikut ulasan Gary Alvaro Geson, Ahli Biochimestry dan alumnus University of Wisconsin, Madison, AS.

***

Mikrobiota adalah komunitas ekologis mikroorganisme dalam tubuh, utamanya dalam usus yang beragam jenisnya. Untuk mencapai mikrobiota yang seimbang, minimal 80% dari keragaman itu harus merupakan jenis yang menguntungkan (probiotik). 

Kita memberi ruang dan nutrisi untuk mikrobiota. Mikrobiota punya peran penting bagi tubuh. Yakni, mencerna makanan, memperkaya nutrisi hasil cerna makanan, mendetoksifikasi racun, dan menyeimbangkan sistem imun, hormonal, dan sistem syaraf. 

Konsep hubungan antara manusia (inang) dan mikrobiota cukup menarik. Setidaknya ada komunikasi dua arah antara mikrobiota dan kita sebagai inangnya. Karena aktivitas kita sehari-hari berpengaruh terhadap mikrobiota. 

Berpikiran positif dan memiliki gaya hidup yang sehat bisa menumbuhkan probiotik. Mengapa? Karena itu, mikrobiota kita tetap seimbang. 

Sebaliknya, berpikiran negatif, stres dan memiliki gaya hidup yang kurang sehat dapat memicu pertumbuhan mikroba yang merugikan (patogen). Oleh karena itu, mikrobiota kita menjadi tidak seimbang (dysbiosis).  

Masalah Dysbiosis ini menyebabkan terjadi kebocoran lapisan mukosa usus (leaky gut) sehingga dapat terjadi translokasi atau perpindahan patogen dan metabolitnya dari lumen (isi) usus masuk dalam peredaran darah. Lalu, patogen akan menyebabkan penyakit infeksi dan metabolit patogen mengakibatkan keradangan kronis. Keradangan kronis terasosiasi dengan semua penyakit kronis sampai kanker. 

Di sinilah aktivitas yang dapat menumbuhkan probiotik sangat diperlukan. Kita ketahui, sibuk bekerja sepanjang hari membuat kita capek dan perlu istirahat dengan cukup tidur pada malam hari. Riset dari Smith et al (2019) menunjukkan bahwa tidur cukup dapat menumbuhkan kelompok probiotik. Seperti Bacteroidetes, Actinobacteria dan Firmicutes. 

Di sisi lain, olahraga teratur juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan probiotik di dalam usus kita. Dalam riset yang dilakukan oleh Monda et al (2017), olahraga bisa menumbuhkan spesies probiotik yaitu Faecalibacterium prausnitzii, Roseburia hominis dan Akkermansia muciniphila yang sering ditemukan di dalam usus atlit-atlit terbaik di dunia.

Penyebab Dysbiosis

Pada orang stres yang sering berpikiran negatif diproduksi sitokin interferon. Sitokin interferon diproduksi manakala orang mengalami tekanan eksternal. Sitokin ini bisa membunuh probiotik, sehingga patogen mengambil alih dominasi probiotik dalam mikrobiota dan menyebabkan terjadinya dysbiosis. 

Di pihak lain, banyak mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) yang banyak mengandung lemak serta gula dan rendah serat dapat menumbuhkan patogen. Saat patogen menjadi dominan dalam mikrobiota terjadilah dysbiosis.  

Bagaimana solusinya? Aktivitas mikrobiota akan mempengaruhi pilihan aktivitas dan makanan. Juga kecerdasan, suasana hati, perasaan atau emosi dan kesehatan kita. 

Karena itu, selalu berpikiran positif dan terapkan gaya hidup yang sehat menjaga keragaman dan keseimbangan mikrobiota. Apabila kita mengalami dysbiosis, restorasi mikrobiota dengan suplementasi rutin probiotik multistrain. Jika kita memiliki mikrobiota yang beragam dan seimbang, maka kita akan sehat, cerdas, energik, rileks, dan bahagia.

Di sinilah PRO EM1 berperan besar. PRO EM1 adalah suplemen kesehatan yang berisi probiotik multistrain hidup serta metabolit aktifnya dengan masa simpan yang panjang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement