Cek Fakta Fakta atau Hoaks

CEK FAKTA: Benarkah Menag Yaqut Pergi ke Vatikan Bukannya ke Mekkah Urus Haji?

Minggu, 19 Juni 2022 - 17:46 | 80.41k
Foto Yaqut Cholil Qoumas ke Vatikan bertemu Paus Fransiskus yang beredar di media sosial.
Foto Yaqut Cholil Qoumas ke Vatikan bertemu Paus Fransiskus yang beredar di media sosial.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar foto Yaqut Cholil Qoumas bersama Paus Fransiskus. Foto yang beredar di media sosial Facebook itu disertai narasi berikut:

Bukannya ke Mekkah urus haji
Malah ke Vatikan
Tak heran kalau melihat' kebijakannya
Banyak merugikan umat

Foto dengan narasi tersebut diposting oleh akun  Usman Usman pada 16 Juni 2022 di grup Facebook INDONESIAN CYBER.

cek-fakta-Menag-Yaqut-Pergi-ke-Vatikan.jpgSumber: https://www.facebook.com/groups/1513980358969702/posts/1672285803139156/

Benarkah klaim tersebut?

CEK FAKTA

Berdasarkan hasil penelusuran Cek Fakta, foto yang diposting akun Usman Usman tersebut merupakan  momen kunjungan Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut ke Vatikan pada 25 September 2019 waktu setempat. Saat bertemu Paus Fransiskus, Gus Yaqut belum menjabat sebagai Menteri Agama. Dia masih menjabat sebagai Ketua Umum PP GP Ansor.

Mengutip TIMES Indonesia, lawatan GP Ansor ke Vatikan tersebut membawa misi mendukung dokumen Human Fraternity for World Peace and Living Together yang dikampanyekan Paus Fransiskus dan Grand Syech Al-Azhar.

"Dalam kesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus juga disampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam atau Deklarasi GP Ansor tentang Islam untuk Kemanusiaan," ujar Yaqut. 

Gus Yaqut menjelaskan Deklarasi GP Ansor tersebut memuat seruan untuk membangun konsensus global demi mencegah dijadikannya agama, khususnya Islam, sebagai senjata politik. Agama, lanjutnya, seharusnya menjadi solusi perdamaian dan bukan sumber konflik.

"Humanitarian Islam ini juga dimaksudkan untuk memupus maraknya kebencian komunal melalui perjuangan untuk mewujudkan tata dunia yang ditegakkan di atas dasar perhormatan terhadap kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia," katanya.

Dalam pertemuan dengan Paus Fransiskus, Gus Yaqut didampingi Sekjen PP GP Ansor Abdul Rochman, tiga wakil Sekjen (Hasanuddin Ali, Wibowo Prasetyo, Rifqi Al Mubarok), dan Ketua PW GP Ansor Riau Purwaji.

Foto serupa juga bisa dilihat di artikel TIMES Indonesia yang berjudul "Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Ketum PP GP Ansor Sampaikan Dokumen Khusus". Artikel tersebut tayang pada 26 September 2019.

cek-fakta-Menag-Yaqut-Pergi-ke-Vatikan-2.jpgSumber: Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Ketum PP GP Ansor Sampaikan Dokumen Khusus | TIMES Indonesia

Terkait dengan jabatan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dilantik menjadi menteri menggantikan Menag sebelumnya, Fachrur Razi, pada 23 Desember 2020.

cek-fakta-Menag-Yaqut-Pergi-ke-Vatikan-3.jpgSumber: Presiden Lantik Yaqut Cholil Qoumas Sebagai Menag Gantikan Fachrul Razi | Kemenag RI

Video pelantikan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama dapat dilihat di kanal Yotube Sekretariat Presiden. Video tersebut diberi judul "Pelantikan Menteri dan Wamen Baru Kabinet Indonesia Maju, Istana Negara, 23 Desember 2020".

cek-fakta-Menag-Yaqut-Pergi-ke-Vatikan-4.jpgSumber: Pelantikan Menteri dan Wamen Baru Kabinet Indonesia Maju, Istana Negara, 23 Desember 2020 | YouTube/Sekretariat Presiden

KESIMPULAN

Hasil penelusuran Cek Fakta, foto tersebut merupakan momen kunjungan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Ketua Umum PP GP Ansor ke Vatikan bertemu Paus Fransiskus pada 25 September 2019. Saat bertemu Paus Fransiskus, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut belum menjabat sebagai Menteri Agama RI.

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut termasuk dalam kategori Misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 24 media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES