Kesehatan

Bantu Mudahkan Perawatan Mata, Dinda Ingin Kualitas Program JKN KIS Semakin Baik

Jumat, 27 Mei 2022 - 09:53 | 20.25k
Dinda Nadia Afifah salah satu peserta JKN KIS yang aktif sejak tahun 2015. (Foto: Dinda for TIMES Indonesia)
Dinda Nadia Afifah salah satu peserta JKN KIS yang aktif sejak tahun 2015. (Foto: Dinda for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBERProgram JKN KIS (Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat) yang dioperatori oleh BPJS Kesehatan, semakin diterima baik oleh masyarakat di berbagai lapisan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, per Februari 2022 kemarin, jumlah total peserta Program JKN-KIS BPJS Kesehatan adalah 236,8 juta jiwa. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 86% dari populasi penduduk Indonesia saat ini.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, BPJS Kesehatan juga telah optimis mematok target perlindungan Program JKN-KIS mencapai 98 persen populasi penduduk.

Demikian juga di wilayah kerja Kantor BPJS Kesehatan Jember, yakni di Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk melakukan perluasan kepesertaan di dua kabupaten tersebut. Tidak hanya perluasan kepesertaan, BPJS Kesehatan juga siap memastikan pelayanan dari program JKN-KIS diterima baik oleh setiap peserta.

Salah satunya oleh Dinda Nadia Afifah. Dinda merupakan peserta JKN KIS aktif sejak tahun 2015. Sejak itu pula, Dinda dan keluarga memilih menjadi anggota JKN dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Mandiri.

"Saya memilih jenis kepesertaan secara mandiri sejak 2015 dengan mengambil pelayanan kelas 2, pengalaman berobatnya di Jember RSD dr Soebandi Patrang di polip mata, selain itu juga pernah berobat di Klinik Medika Cahaya Surabaya," kata perempuan asal Kecamatan Tanggul, Jumat (20/5/2022).

Ia menuturkan bahwa kepesertaan dirinya di dalam Program JKN sangat membantu dalam masalah kesehatan. Seperti saat dirinya membutuhkan perawatan dalam masalah kesehatan mata.

Dinda menjelaskan bahwa pelayanan di klinik atau Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat pertama sudah cukup untuk mengobati masalah kesehatan matanya.

"Di klinik cenderung sepi karena mungkin masyarakat berfikir berobat di klinik mahal. Padahal kalau pakai BPJS Kesehatan semuanya gratis," tuturnya.

Dinda berharap bahwa Program JKN KIS dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat, khususnya kepada para peserta.

"Semoga Program JKN KIS seterusnya semakin baik dan bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan kesehatan," imbuh Dinda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES