Pemerintahan

Cegah Gagal Panen, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Lakukan Langkah Mitigasi

Jumat, 17 Juni 2022 - 13:52 | 38.79k
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Dr Ir Hadi Sulistyo. (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Dr Ir Hadi Sulistyo. (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYADinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur terus melakukan serangkaian upaya mitigasi untuk meminimalisir peningkatan curah hujan yang terjadi sejak April-Mei 2022 jelang musim kemarau tahun ini. 

Karena, kondisi tersebut berakibat pada penurunan luas tanam sayuran sehingga terjadi pergeseran jadwal tanam.  "Sehingga jadwal panen juga mundur," terang Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Dr Ir Hadi Sulistyo, Jumat (17/6/2022). 

Hadi menjelaskan, ada beberapa kendala lain yang kemungkinan juga akan dihadapi. Seperti penurunan kualitas hasil panen karena meningkatnya serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Serangan OPT ini membuat hasil tanam tidak dapat dipanen secara optimal sesuai permintaan pasar. 

Sementara produksi sayuran dari Jatim, antara lain panen bawang merah dan cabai terdistribusi keluar dari Jatim karena produksi di luar Jatim juga menurun. "Sehingga harga di luar Jatim lebih baik," tandasnya.

Oleh karena itu, Dinas Pertanian  dan Ketahanan Pangan Jatim melakukan upaya antisipasi dan mitigasi untuk mengatasi kegagalan panen akibat serangan OPT dan dampak fenomena iklim di Jawa Timur melalui pendekatan strategis, taktis dan operasional.

Pendekatan strategis tersebut berupa pengamatan OPT dan pemantauan faktor iklim serta kejadian banjir dan kekeringan. Kemudian inventarisasi dan identifikasi faktor-faktor yang mendukung terjadinya perkembangan OPT serta kejadian banjir dan kekeringan.

Untuk pendekatan taktis, tim dinas pertanian melakukan prakiraan cuaca atau iklim baik jangka pendek maupun menengah melalui pemanfaatan data BMKG. Mereka juga memetakan perkiraan tentang kejadian serangan OPT penting yang meliputi analisa luas serangan, periode kritis dan pola sebaran OPT.

Rekomendasi tentang penanggulangan OPT dan kejadian banjir dan kekeringan ini, bersumber dari hasil kajian dinas pertanian maupun Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). 

Selain pendekatan secara taktis, Dinas Pertanian Jatim juga memanfaatkan pendekatan operasional melalui pemberdayaan petani melalui gerakan pengendalian OPT dan pembelajaran pembuatan Agens Pengendali Hayati. Para petani mendapat pendampingan oleh petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) dalam mengendalikan serangan hama atau penyakit tumbuhan.

Di luar upaya tersebut, apabila produksi lebih besar dari kebutuhan (surplus), upaya yang dilakukan antara lain mendorong petani untuk melakukan penyimpanan, tunda jual dan pengelolaan pasca panen. Kemudian juga mendorong pengaturan pola tanam, melakukan koordinasi dan fasilitasi serap produksi oleh pasar tani,  UMKM dan e-commerce dan melakukan sosialisasi penggunaan produk olahan. 

Sedangkan jika produksi kurang dari kebutuhan (defisit) upaya yang dilakukan antara lain mendorong gerakan tanam dengan mengoptimalkan sumber anggaran yang tersedia maupun partisipasi pelaku usaha.  Dinas Pertanian Jatim juga akan membantu mobilisasi atau distribusi produk dari wilayah surplus sehingga terjadi kestabilan pasokan dan harga. 

"Kami juga berkoordinasi dengan institusi pihak terkait untuk melakukan operasi pasar," ujar Hadi menambahkan. 

Lebih lanjut dilakukan pula sinergi pengendalian inflasi bersama TPID Provinsi Jawa Timur dan Satgas Pangan Provinsi Jatim dengan berbagai stakeholder daerah dalam kerangka 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif). Sehingga seluruh upaya tersebut dapat menekan potensi risiko inflasi yang berasal dari komoditas terdampak La Nina yang tengah berlangsung. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES