Peristiwa Internasional

Ukraina Berstatus Kandidat Segera Untuk Menjadi Angota NATO

Jumat, 17 Juni 2022 - 07:55 | 32.68k
Dari kiri ke kanan di meja: PM Italia Mario Draghi, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rumania Klaus Iohannis.(FOTO:BBC/EPA)
Dari kiri ke kanan di meja: PM Italia Mario Draghi, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rumania Klaus Iohannis.(FOTO:BBC/EPA)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jalan Ukraina untuk menjadi anggota NATO semakin terang setelah para pemimpin Uni Eropa seperti Presiden Prancis, Kanselir Jerman, pemimpin Italia dan Rumania menyatakan mendukung keinginan itu dengan status "kandidat segera".

"Ukraina milik keluarga Eropa," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz pada briefing bersama di Kyiv seperti dilansir BBC.

Namun dia menambahkan bahwa Ukraina masih harus memenuhi kriteria aksesi secara penuh.

Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menekankan 27 anggota UE akan mendukung Ukraina sampai kemenangannya melawan Rusia.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz bersama dengan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi dan Presiden Rumania, Klaus Iohannis mengunjungi Ukraina untuk pertama kalinya sejak perang dimulai.

Kanselir-Jerman-Olaf-Scholz-b.jpg

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan agresi berkelanjutan Rusia sebagai perang melawan Eropa bersatu menambahkan bahwa senjata paling efektif adalah persatuan.

Volodymyr Zelenskyy mengimbau agar lebih banyak senjata berat segera dikirim ke Ukraina untuk bisa mempertahankan diri secara lebih efektif dan membebaskan wilayah yang direbut oleh Moskow sejak dimulainya invasi pada 24 Februari lalu.

Kamis (16/6/2022), empat pemimpin Uni Eropa itu bersamaan mengunjungi kota Irpin dekat Kyiv yang hancur selama beberapa minggu setelah diduduki Rusia. Ukraina menuduh tentara Rusia melakukan kejahatan perang dengan membunuh ratusan warga sipil di Irpin dan kota-kota terdekat seperti Bucha, sebuah klaim yang selalu dibantah Rusia.

Kunjungan ke Kyiv itu dilakukan saat pasukan Rusia melanjutkan serangan mereka di kota utama Severodonetsk di Ukraina timur.

Menguasai Severodonetsk dan kota kembarnya, Lysychansk telah berminggu-minggu menjadi tujuan militer utama bagi Rusia untuk mengendalikan semua wilayah Luhansk yang lebih luas.

Perjalanan para pemimpin Uni Eropa itu dilakukan sehari sebelum Komisi Eropa membuat rekomendasi tentang apakah Ukraina akan diberikan status calon Uni Eropa. Semua 27 pemimpin Uni Eropa kemudian akan membahas masalah ini pada pertemuan puncaknya pada 23 dan 24 Juni mendatang.

Beberapa anggota blok itu tidak menanggapi dengan hangat tentang aksesi Ukraina ke UE, dan kata-kata dukungan dari Prancis, Jerman dan Italia, dan tiga kekuatan UE  itu bisa mempengaruhi posisi mereka. Namun, status pencalonan hanya akan menjadi langkah selanjutnya menuju keanggotaan penuh, yang mungkin memakan waktu bertahun-tahun.

Sebelum kunjungan Kyiv, para pejabat Ukraina berulang kali mengkritik Prancis, Jerman dan Italia karena lambat dalam mengirimkan senjata dan terlalu fokus untuk menenangkan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Awal bulan ini, Macron mengingatkan sangat penting bahwa Rusia tidak dipermalukan atas invasinya , menunjukkan bahwa Putin harus memiliki jalan keluar dari apa yang disebutnya "kesalahan mendasar".

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev yang sekarang menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Kamis mengkritik perjalanan para pemimpin Uni Eropa itu lewat Twitternya dengan meremehkannya dengan cercaan stereotip tiga masakan negara Uni Eropa.

"Penggemar katak, liverwurst, dan spageti Eropa" senang mengunjungi Kyiv. Dengan nol manfaat" tulisnya.

Namun jalan Ukraina untuk menjadi anggota NATO semakin terang setelah para pemimpin Uni Eropa seperti Presiden Prancis, Kanselir Jerman, Perdana Menteri Italia, dan Rumania menyatakan mendukung keinginan itu dengan status "kandidat segera".(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES