Hukum dan Kriminal

Viral Aksi Pengeroyokan di Kota Malang, Korban Sedang Mabuk Saat Jual Tiket Pertandingan Arema

Kamis, 16 Juni 2022 - 11:47 | 46.93k
Tangkapan Layar Video Pengeroyokan yang viral di Twitter. (Foto: Tangkapan Layar/TIMES Indonesia)
Tangkapan Layar Video Pengeroyokan yang viral di Twitter. (Foto: Tangkapan Layar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Beredar video viral di salah satu akun twitter @Brodin42749544 yang memperlihatkan aksi pengeroyokan di jalan raya Kota Malang.

Video yang berdurasi sekitar 30 detik tersebut memperlihatkan sekelompok anak muda sedang memukuli salah satu orang hingga babak belur di tengah jalan hingga akhirnya di bawa ke pinggir jalan.

"Waduh ada apa gerangan di depan Kopi Studio Sukiun? @infomalang" tulis akun tersebut pada postingan video Twitternya.

Setelah TIMES Indonesia menelusuri, ternyata kejadian tersebut berada di wilayah Sukun, Kota Malang tepatnya di dekat Pom Bensin Sukun atau Jl S Supriadi.

Akhirnya, TIMES Indonesia pun mencoba menelusuri lokasi kejadian tersebut.

Saat bertemu salah satu saksi, yakni Rusdianto (44) warga Sukun Gempol, Kota Malang, ia membenarkan kejadian tersebut terjadi pada Rabu (15/6/2022) kemarin malam.

"Kejadian kemarin Maghrib. Tapi masalah e opo gak paham (masalahnya apa gak tahu)," ujar Rusdianto kepada TIMES Indonesia Kamis (16/6/2022).

Menurut cerita Rusdianto, korban pengeroyokan tersebut sedang menjual tiket pertandingan Arema FC melawan Persik Kediri sejak pukul 15.00 WIB.

Lokasi-kejadian-pengeroyokan.jpg

Diketahui, korban pengeroyokan tersebut menjual tiket pertandingan dalam keadaan setengah sadar alias mabuk.

"Korban itu setengah mabuk dodol (jualan) tiket Arema. Dodol di pinggiran terus ke tengah sambil mabuk. Ada teman-temannya di pinggir jalan. Korban dodol dewean (sendirian)," ungkapnya.

Tak tahu atas alasan apa, tiba-tiba sekelompok orang mendatangi korban tersebut dan langsung menghajarnya ditengah jalan hingga di bawanya ke pinggir jalan.

Kejadian yang ramai tersebut, korban sempat di keroyok lama di salah satu warung bubur di sekitar lokasi kejadian. Hingga terjadi dua pengeroyokan yang kemungkinan teman korban mencoba kabur dan di kejar di lokasi yang tak jauh juga.

"Macet kemarin mas. Di situ (menunjuk warung bubur) diantemi (dipukuli) paling lama. Kayak e ada yang lari, dikejar dihajar pisan (juga)," katanya.

Saat ditanya siapa yang melakukan pemukulan, menurut Rusdianto adalah teman dari korban itu sendiri. Sebab, ia menderang saat pelaku pemukulan memukuli korban, pelaku sempat berteriak nama korban.

"Yang ngeroyok kayak e sama kenal e. Lah yang Mukuli orangnya itu-itu aja sama nyebutin nama korban 'kurang opo e aku' (Rusdianto menirukan perkataan pelaku pemukulan)," bebernya.

Disisi lain, korban saat dipukuli ternyata sempat ingin kabur akan tetapi tertabrak olah kendaraan. Akhirnya, para pelaku pemukulan menggendong korban dan di taruh ke pinggir jalan dalam keadaan bersimbah darah dan tidak sadarkan diri.

"Iya sempat kesantap (ketabrak) sepeda motor. Terus dijunjung (digendong) sama yang kenal terus digeledakno (ditaruh) kene (menunjuk lokasi sebelah tempat jualannya). Pas sadar, korban lari sambil kaosnya udah robek semua," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Sukun, Kompol Nyoto Gelar saat dikonfirmasi TIMES Indonesia membenarkan kejadian pengeroyokan tersebut.

Diketahui, saat ini jajaran Polsek Sukun sedang menggali informasi dari berbagai saksi. Sebab, korban saat itu sempat melakukan laporan ke Polsek Sukun.

"Polsek Sukun sudah mendatangi TKP. Terus korban melapor ke Polsek dan sudah dilakukan fisum," katanya.

Sementara itu, Nyoto Gelar juga membenarkan bahwa korban ini sedang dalam pengaruh alkohol. Akhirnya, kini korban sedang berada di Polsek Sukun dan pihak kepolisian masih menunggu korban sadar total untuk segera dimintai keterangan lebih lanjut.

"Korban masih di Polsek untuk dimintai keterangan. Yang jelas dia (korban) masih bau alkohol. Jadi kita beri tempat untuk istirahat agar nanti bisa kita mintai keterangan langsung," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES