Pemerintahan

Penggerak Ekonomi, Menko Perekonomian RI: Pemerintah Akselerasi Penguatan UMKM dan IKM

Rabu, 15 Juni 2022 - 16:45 | 30.56k
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote pada Webinar Series Nyengkuyung G20 “Recover Together, Recover Stronger”, Selasa (14/6/2022). (Foto: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote pada Webinar Series Nyengkuyung G20 “Recover Together, Recover Stronger”, Selasa (14/6/2022). (Foto: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMenko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah terus mengakselerasi berbagai langkah dukungan penguatan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berperan sebagai penggerak pemulihan ekonomi.

“Pemerintah terus mendukung dan menguatkan daya saing Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui penguatan akses pembiayaan, fasilitasi teknologi dan sarana prasarana produksi, peningkatan kualitas produk dan keahlian SDM, peningkatan akses pasar, serta akses sumber daya bahan baku/bahan penolong melalui pembangunan material center,” kata Menko Airlangga saat menyampaikan keynote pada Webinar Series Nyengkuyung G20 “Recover Together, Recover Stronger”, Selasa (14/6/2022).

Ia menegaskan, kebijakan pembangunan material center merupakan salah satu wujud keberpihakan Pemerintah untuk menjamin ketersediaan bahan baku dan/atau bahan penolong bagi IKM.

“Material center berfokus pada penyelesaian isu pemenuhan pasokan bahan baku berupa bahan baku dengan spesifikasi khusus, penjadwalan antara logistik, harga bahan baku, serta minimum order quantity yang tidak mudah dipenuhi IKM,” jelas Airlangga.

Beberapa pilot project material center pada tahun 2022 yakni material center furnitur di Jepara, material center IKM TPT, material center IKM alat angkut di Kabupaten Tegal, dan material center IKM perkakas pertanian di Kabupaten Bandung.

Menko Airlangga menuturkan Pemerintah juga terus mendukung dan menguatkan daya saing Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui penguatan akses pembiayaan, fasilitasi teknologi dan sarana prasarana produksi, peningkatan kualitas produk dan keahlian SDM, peningkatan akses pasar, serta akses sumber daya bahan baku/bahan penolong melalui pembangunan material center.

Sementara itu, sektor UMKM yang berkontribusi hingga 61 persen pada PDB Nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja akan terus dipacu pemulihannya agar dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.

Disamping itu, Pemerintah juga terus mendorong peningkatan pasar dalam negeri untuk produk UMKM melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Gerakan ini dilakukan sebagai wujud untuk meningkatkan semangat bangga terhadap produk lokal dan mendorong digitalisasi sekaligus meningkatkan ekspor bagi UMKM.

“Berbagai dukungan pembiayaan seperti Subsidi Bunga, BPUM, Bantuan Tunai untuk PKL, Warung dan Nelayan, Penjaminan Kredit Modal Kerja, dan lainnya akan terus dilanjutkan di tahun ini guna memastikan UMKM benar-benar pulih dan dapat naik kelas,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan bahwa berbagai langkah yang dilakukan Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia pada triwulan I

2022 telah memberikan hasil berupa pertumbuhan perekonomian sebesar 5,01 persen (yoy). Dengan pertumbuhan tersebut, PDB Indonesia telah melampaui tingkat pra pandemi, dan pendapatan per kapita juga telah kembali masuk ke dalam kategori upper-middle income countries.

“Dari sisi sektoral, ekonomi Indonesia pada Q1-2022 didominasi oleh Industri Pengolahan sebesar 19,19 persen dan diikuti oleh sektor Perdagangan. Dalam sektor tersebut, UMKM tentunya turut berkontribusi dalam mendukung pemulihan pertumbuhan perekonomian,” ucapnya.

Pemerintah juga terus mengakselerasi berbagai langkah dukungan bagi para pelaku ekonomi agar segera pulih dari dampak pandemi COVID-19 melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 yang memberikan dukungan langsung kepada masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan perlindungan sosial. Seiring dengan stimulasi kinerja industri, UMKM dan koperasi melalui insentif usaha dan dukungan pembiayaan.

Berkaitan dengan pemulihan ekonomi di sektor industri, Pemerintah telah memberikan fasilitas fiskal dan fasilitas non fiskal kepada industri strategis. Dukungan fasilitas fiskal diberikan diantaranya berupa pemberian pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang, pembebasan PPN, dan pembebasan dari PPh Pasal 22 impor.

Sedangkan fasilitas non fiskal yang diberikan, kata Menko Perekonomian RI, seperti kemudahan pelayanan perizinan, kemudahan memperoleh lahan/lokasi, pemberian bantuan teknis, dan pengaturan terhadap produk industri strategis yang telah tersedia di dalam negeri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES