Ekonomi

Nana Sujana Sosok PPS Pejuang Pertanian Perkotaan Kota Tasikmalaya

Rabu, 15 Juni 2022 - 15:00 | 64.49k
Nana Sujana berada di area Demplot Hidroponik miliknya di Sindanggalih, Kahuripan, Tawang, Kita Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (15/6/22) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Nana Sujana berada di area Demplot Hidroponik miliknya di Sindanggalih, Kahuripan, Tawang, Kita Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (15/6/22) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Perkembangan kondisi pertanian perkotaan (urban farming) menjadi perhatian salah seorang warga Kota Tasikmalaya berstatus tenaga Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) bernama Nana Sujana. Kecintaan Nana terhadap dunia pertanian bukanlah hal yang perlu diragukan lagi.

Sejumlah karya dari Alumni angkatan 1988 Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat tani Kota Tasikmalaya. Siapa yang tak kenal dirinya yang selalu berinovasi dalam perkembangan pertanian perkotaan.

Ratusan warga kota Tasikmalaya yang menjadi binaannya, datang dari berbagai kelompok seperti Kelompok Wanita Tani (KWT), Taruna Tani, P3A Mitra Cai, Posyandu serta Pengurus Tim Penggerak PKK.

Sewaktu ditemui di workshop demontrasi plot miliknya, pria berperawakan kurus ini mengungkapkan pengembangan urban farming harus tetap ditingkatkan.

"Urban farming harus terus dikembangkan, karena banyak sekali manfaat, seperti hemat biaya, ramah lingkungan, menambah estetika lingkungan, dan menghasilkan produk pertanian yang sehat," ungkapnya, Rabu (15/6/22).

Nana-Sujana-1.jpg

Menurutnya, urban farming sangat hemat biaya karena tidak memerlukan lahan yang luas. Disamping itu, ramah lingkungan karena dapat menggunakan sampah rumah tangga. Sampah dapur dan sampah pekarangan juga dapat dimanfaatkan dengan diolah menjadi pupuk organik. Ini menjadi keunggulan ekologis dari urban farming dibanding pertanian konvensional.

"Selain dapat dijadikan sumber pangan, berfungsi untuk mempercantik pekarangan rumah," katanya.

Nana menambahkan hasil produksi urban farming berupa sayuran yang dikelola oleh dirinya beserta puluhan kelompok telah lolos dan diterima untuk dipasarkan di sebuah super market ternama di Kota Tasikmalaya.

Di tempat yang sama, salah satu manager Asia Plaza Tasikmalaya Ferry N mengaku pihaknya telah membangun kemitraan dengan kelompok tani perkotaan binaan Nana dengan menerima pasokan hasil produksi pertanian berupa sayuran.

Nana-Sujana-2.jpg

"Alhamdulilah kita sudah bisa menjalin kemitraan dengan Pak Nana, sebetulnya kita membuka lebar siapapun untuk bisa memasarkan produknya, namun tentunya harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh manajemen," tandasnya.

Ia menuturkan produk yang dihasilkan oleh kelompok tani perkotaan berupa sayuran dapat dipasarkan di super market yang dikelolanya karena kualitasnya sangat baik, selain itu produksi sayuran tersebut dapat dipasok secara berkelanjutan.

Sementara itu Penyuluh Pertanian Lapangan dari Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya Yusep Yustiana menyebut peran Nana Sujana memiliki pengaruh juga terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena konsep pertanian yang disajikan dapat mengubah lahan pekarangan menjadi produktif dan menghasilkan."Pak Nana merupakan penyuluh swadaya yang tak diragukan lagi karyanya, saya pikir wajar saja apabila dirinya tahun ini diusulkan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi juara PPS tingkat Jawa Barat bahkan tingkat nasional," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES