Peristiwa Internasional

Taiwan Tegaskan Selat Taiwan Jalur Internasional, China Klaim Itu Miliknya

Rabu, 15 Juni 2022 - 14:27 | 33.36k
Dua kapal perang Amerika Serikat, Mustin dan Benfold, saat berlayar melintasi Selat Taiwan dalam suatu pelayaran.(FOTO: Reuters).
Dua kapal perang Amerika Serikat, Mustin dan Benfold, saat berlayar melintasi Selat Taiwan dalam suatu pelayaran.(FOTO: Reuters).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Taiwan menyatakan bahwa Selat Taiwan itu adalah jalur internasional, meski China mengklaim itu adalah miliknya.

Kementerian Luar Negeri Taiwan pun, hari Selasa (14/6/2022) menyatakan, bahwa Taiwan juga mendukung kapal perang Amerika Serikat yang transit di sana dan menolak klaim China atas jalur strategis itu.

Sehari sebelumnya, seperti dilansir Reuters,  Kementerian Luar Negeri China mengatakan negara itu memiliki kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksi atas Selat Taiwan.

"Ini adalah klaim palsu ketika negara-negara tertentu menyebut Selat Taiwan 'perairan internasional' untuk menemukan dalih memanipulasi masalah yang berkaitan dengan Taiwan dan mengancam kedaulatan dan keamanan China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.

Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou mengatakan komentar seperti itu adalah keliru.

"Selat Taiwan adalah perairan internasional, dan perairan di luar perairan teritorial, kami tunduk pada prinsip kebebasan laut lepas dari hukum internasional," katanya.

"Taiwan selalu menghormati tindakan kapal asing di Selat Taiwan yang mematuhi hukum internasional, termasuk lintas damai," kata Ou lagi.

Pada hari Selasa, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price juga mengatakan dalam emailnya pada Reuters: "Selat Taiwan adalah jalur air internasional, yang berarti bahwa Selat Taiwan adalah area di mana kebebasan laut lepas, termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan, dijamin di bawah hukum internasional".

Dunia memiliki kepentingan abadi dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan kami menganggap ini sebagai pusat keamanan dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas," tambah Price.

Dia mengulangi kekhawatiran AS tentang retorika agresif dan aktivitas koersif China mengenai Taiwan dan mengatakan Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, dan itu termasuk transit melalui Selat Taiwan.

Pada hari Rabu, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang menegaskan, bahwa selat itu bukan laut pedalaman China.

"Ambisi China untuk menelan Taiwan tidak pernah berhenti atau disembunyikan. Selat Taiwan adalah wilayah maritim untuk navigasi internasional yang bebas," katanya kepada wartawan.

Kantor Urusan Taiwan, China mengatakan, pemerintah di Taipei bekerja sama dengan kekuatan eksternal untuk membesarkan masalah ini. "Merugikan kepentingan rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan dan mengkhianati kepentingan bangsa China. Itu tercela," kata juru bicara kantor Ma Xiaoguang di Beijing.

China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dan memandang pulau itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China.

Namun pemerintah Taiwan mengatakan, China tidak memiliki hak untuk berbicara atau mengklaim kedaulatan. Dikatakan, hanya rakyat Taiwan yang bisa memutuskan masa depan mereka sendiri dan Republik Rakyat China tidak pernah menguasai bagian mana pun dari pulau itu.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES