Pemerintahan

Kabupaten Garut Siap Jadi Lokasi Uji Coba Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

Selasa, 14 Juni 2022 - 21:08 | 31.71k
Bupati Garut Rudy Gunawan memimpin Rapat Persiapan Uji Coba Pelayanan Posyandu Primer di Aula Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Selasa (14/6/2022). (Foto: Diskominfo Garut) 
Bupati Garut Rudy Gunawan memimpin Rapat Persiapan Uji Coba Pelayanan Posyandu Primer di Aula Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Selasa (14/6/2022). (Foto: Diskominfo Garut) 

TIMESINDONESIA, GARUT – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) memilih Kabupaten Garut sebagai lokasi uji coba integrasi pelayanan kesehatan primer. Uji coba pelayanan kesehatan melalui Posyandu Primer itu setidaknya akan berlangsung selama tiga bulan. 

Dalam Rapat Persiapan Uji Coba Pelayanan Posyandu Primer di Aula Kecamatan Banjarwangi, Selasa (14/6/2022), Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan pentingnya pelaksanaan integrasi pelayanan kesehatan primer. 

“Kita ini dijadikan percontohan pelaksanaan integrasi pelayanan kesehatan primer, yaitu penguatan posyandu dan dilakukan dalam transformasi kesehatan primer yang dilakukan oleh Kemenkes, Kementerian Desa, dan Kementerian Dalam Negeri,” kata Rudy Gunawan. 

Pelayanan Posyandu Primer merupakan kegiatan transformasi pelayanan kesehatan yang akan mengkoordinir seluruh kegiatan posyandu di tingkat dusun, RT, maupun RW. "Sehingga lebih terintegrasi, lebih dekat, dan mudah diakses oleh masyarakat," ujarnya.

Bupati-Garut-Rudy-Gunawan-a.jpg

Ia pun menyatakan Kabupaten Garut siap untuk melakukan percontohan uji coba persiapan pelayanan Posyandu Primer ini. Selain Kabupaten Garut, tambah Rudy, uji coba ini juga dilaksanakan di sembilan kabupaten/ kota lainnya di seluruh Indonesia.

“Pulau Jawa hanya diwakili oleh Kabupaten Garut dan Kota Surabaya. Jadi kami ingin program ini berjalan dengan sukses, direplikasi secara nasional, dan direplikasi di Kabupaten Garut,” ungkapnya.

Bupati menjelaskan, dalam uji coba ini pihaknya akan melakukan langkah-langkah konkret di antaranya penguatan kelembagaan, komitmen anggaran, dan partisipasi masyarakat serta pemerintah desa. Sedangkan pengawasan dilakukan oleh puskesmas sebagai bagian dari fungsi pemerintah di bidang kesehatan yang terdekat dengan posyandu.

Sementara itu, Camat Banjarwangi, Bambang Hernowo, melaporkan kondisi terakhir pelayanan posyandu khususnya terkait stunting di Kecamatan Banjarwangi sudah mulai membaik. Dari data yang telah diperoleh, kata Bambang, angka stunting di daerahnya kini mengalami penurunan.

Bupati-Garut-Rudy-Gunawan-b.jpg

“Kondisi terakhir pelayanan posyandu ini sesuai dengan yang diinstruksikan oleh Bapak Bupati berkaitan dengan pencarian stunting, kami sudah mencapai 60 persen. Hasil akhir pada laporan kami yang teraplikasi di sistem 15 persen stunting dari 86 posyandu yang ada di kecamatan Banjarwangi,” kata Bambang.

Ia mengungkapkan, penurunan angka stunting ini juga didukung dengan adanya bantuan khusus stunting melaui Corporate Social Responsibility (CSR) dari Yayasan PLN pusat, didampingi oleh Forum Gizi Nasional. Sehingga, hal ini dapat dijadikan tolak ukur terhadap pelaksanaan uji coba di lokus pelayanan posyandu primer Kabupaten Garut. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES