Kopi TIMES

Edukonten di Era Digital

Selasa, 14 Juni 2022 - 18:25 | 64.68k
Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek.
Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Bahkan, penyampaian daripada konten juga bisa dilakukan melalui berbagai medium, baik dilakukan langsung atau tidak langsung, seperti internet, televisi, CD audio atau telepon genggam (handphone). Dalam hal ini, makna konten disebut sebagai materi pelajaran yang menjadi komponen penting saat pelaksanaan pembelajaran. 

Saat proses pembelajaran, sering konten yang digunakan tidak diperhatikan. Seringkali pengajar selalu hanya memperhatikan metode, media dan strategi yang digunakan saat proses belajar mengajar, namun kurang memperhatikan isi yang disampaikan. Di sinilah, hadirnya teknologi diharapkan didorong serta stimulus pembelajaran yang lebih berkualitas. Mengingat sesungguhnya peran teknologi bukan semata-mata membuat kita sebagai objek, tetapi teknologi bisa menjadikan kita sebagai subjek. 

Edukonten 

Konten pendidikan (atau disebut edukonten) yang ingin sekali dihasilkan bisa menunjang sektor ilmu pengetahuan yang selaras dan memerhatikan kearifan lokal. Baiknya, edukonten yang dihasilkan mengadopsi atau selaras dengan kearifan lokal, sehingga memiliki kualitas baik bagi anak didik dalam proses pembelajaran. Alangkah baiknya materi juga perlu sesuai etika, norma atau ke-Indonesia-an dalam pembuatan edukonten supaya menjadi salah satu media penyedia meteri pendidikan di tanah air.

Untuk menghasilkan edukonten, butuh strategi guna menghubungkan dengan substansi materi supaya mudah dicerna anak didik. Konten yang dihasilkan tidak baik apabila banyak hiburan, tetapi minim substansi materi. Selama ini, banyak sekali edukonten di YouTube yang dapat dilihat publik. Masing-masing memiliki topik pendidikan yang disampaikan dengan sederhana dan mudah dipahami masyarakat. Sehingga semua orang dapat memanfaatkan waktu luang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dari beberapa channel YouTube yang berisi edukasi.

Dalam konteks pendidikan, saat membuat konten visual atau menggabungkan antara video dan infografis bertujuan memberikan pengetahuan atau petunjuk bagaimana cara melakukan inovasi pembelajaran bukan lagi menjadi sesuatu yang mustahil. Kemampuan dalam hal akademis atau non akademis, memiliki ruang yang sama untuk membuat edukonten pada channel YouTube. Inovasi tersebut tentunya bermanfaat bagi pengembangan pendidikan, selain juga bisa menghasilkan banyak uang dari YouTube melalui konten video edukasi.

Butuh Menarik

Merancang edukonten dalam video pembelajaran yang menarik peserta didik, tentu tidak mudah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, memilih materi yang akan diajarkan. Saat menentukan konten materi belajar, baiknya tidak terlalu banyak materi supaya durasinya juga tidak terlalu panjang. Kedua, mencari ide dan konsep yang menarik. Para pembuat edukonten harus mencari ide dan konsep yang menarik dengan mempelajari berbagai media yang sudah ada atau kemudian memodifikasinya dengan mencari tahu hal yang disukai sebagian besar peserta didik.

Ketiga, membuat script dari konsep yang sudah dibuat. Edukonten akan menarik apabila dikemas dengan baik sesuai pedoman atau arahan dalam pembuatan media interaktif berupa video. Dengan adanya Script, maka dapat merencanakan apa saja yang akan ditampilkan dalam video, alat atau properti apa saja yang dibutuhkan, backsound music, sound, effect dan lain sebagainya. Keempat, proses pembuatan edukonten dengan bantuan aplikasi yang sudah tersedia. Alangkah baiknya lebih memilih aplikasi paling mudah, sehingga tidak menyulitkan pada saat pembuatan edukonten.

Kelima, melakukan ujicoba terhadap hasil edukonten. Apabila proses sudah selesai, maka tinggal masuk pada tahap uji coba. Dengan adanya uji coba, maka akan mendapat umpan balik apakah edukonten yang sudah dibuat memiliki konten yang menarik, apakah materi yang terdapat dalam edukonten sesuai dengan kebutuhan atau apakah edukonten tersebut efektif membantu dalam mencapai target pembelajarannya. 

Keenam, melakukan perbaikan terhadap edukonten. Pasca mendapat umpan balik berbagai pihak, maka langkah selanjutnya dengan melakukan perbaikan atau revisi berdasarkan umpan balik yang diperoleh. Perbaikan sebagai bentuk daripada penyempurnaan supaya edukonten yang dibuat maksimal kemanfaatannya. Terakhir, melakukan finalisasi terhadap edukonten dengan melakukan review konten dari awal sampai akhir untuk memastikan sudah siap untuk digunakan.

Kesabaran sangat diperlukan dalam gerakan bersama menginspirasi, melatih dan mengapresiasi para kreator, guru dan profesional untuk mempelajari cara terbaik membagikan ilmu dengan membuat edukonten. Melahirkan kreator edukonten tentu ke depan akan melahirkan banyak ilmu yang dapat dipelajari, disebarkan, dan diakses masyarakat melalui internet. Merancang edukonten juga sebagai langkah awal memerdekakan dunia pendidikan dan membantu merevolusi proses belajar secara dalam jaringan pada era digital.

***

*) Oleh : Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

 

______
**)
Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES