Pendidikan UIN Malang

Dosen UIN Maliki Malang Latih Santri Produksi Eco Enzyme dan Sabun dari Kulit Nanas

Selasa, 14 Juni 2022 - 13:40 | 53.27k
Penjelasan alat dan bahan dalam pembuatan eco-enzyme dan sabun eco-enzyme dari kulit nanas oleh tim UIN Maliki Malang. (FOTO: UIN Maliki Malang)
Penjelasan alat dan bahan dalam pembuatan eco-enzyme dan sabun eco-enzyme dari kulit nanas oleh tim UIN Maliki Malang. (FOTO: UIN Maliki Malang)

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim malang (UIN Maliki Malang) menggelar pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian warga. Kali ini yang menjadi sasaran adalah para santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Al-Fattah, Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat (3/6/2022) lalu.

Dalam pelatihan ini, santri dilatih cara membuat eco-enzyme dan sabun eco-enzyme. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada santri tentang eco-enzyme yang kaya akan manfaat beserta dengan pelatihan cara pembuatannya," kata Muthmainnah, M.Si., Dosen Fisika UIN Maliki Malang sekaligus penyelenggara pengabdian masyarakat UIN Maliki Malang, Senin (6/6/2022).

Dosen-UIN-menjelaskan-proses-pembuatan-eco-enzyme-dan-sabun-eco-enzyme.jpgDosen UIN menjelaskan proses pembuatan eco-enzyme dan sabun eco-enzyme dari kulit nanas kepada para santri. (FOTO: UIN Maliki Malang)

Muthmainnah menjelaskan, eco-enzyme juga dapat diaplikasikan dan dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan sabun mandi. Karena beberapa manfaat dari eco-enzyme diantaranya adalah sebagai pembersih lantai, disinfektan, insektisida dan cairan pembersih selokan. 

Dr. Agus Mulyono, M.Kes, dosen UIN Maliki Malang sekaligus pemateri pelatihan pembuatan eco-enzyme dan sabun eco-enzyme menyampaikan, acara ia mulai dengan sosialisasi pengenalan eco-enzyme dan manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari eco-enzyme, serta pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan SLS (Sodium lauryl sulfate) bahan kimia yang merupakan bahan detergen pada sabun yang biasa digunakan sehari-sehari.

Agus memaparkan bagaimana cara pembuatan eco-enzyme dengan bahan kulit buah nanas yang banyak dijumpai pada pedagang buah nanas pinggir jalan, dan dapat diperoleh secara gratis. Hanya dengan menambahkan gula merah dan air dengan takaran 1:3:10, yaitu satu bagian gula merah, dengan 3 bagian kulit nanas atau bisa diganti dengan kulit buah lainnya, dan 10 bagian air.

Kemudian cairan diletakkan pada toples dan ditutup rapat menggunakan isolasi, lalu disimpan pada ruangan dengan intensitas cahaya yang rendah selama 3 bulan. Setelah itu, saring air hasil fermentasi tersebut, dan akan diperoleh eco-enzyme yang dapat digunakan untuk banyak hal. Salah satunya adalah bahan pembuatan sabun.

Agar manfaat eco-enzyme bagi Kesehatan bisa lebih praktis, maka bisa dibuat menjadi sabun dengan bahan alami. Selain dapat diambil manfaatnya bagi diri sendiri, menurut Agus, dengan memproduksi sabun eco-enzyme sendiri bisa menjadi peluang usaha bagi kemandirian santriwan dan santriwati Ponpes Bahrul Ulum Al-Fatah untuk menambah pemasukan dengan memproduksi dan menjual sabun herbal eco-enzyme.

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam membuat sabun herbal yaitu minyak kelapa sawit, alkali, air, campuran eco-enzyme, pewangi dan alat cetak.

“Peserta pelatihan kemudian saya bagi menjadi lima kelompok untuk membuat sabun herbal berbahan eco-enzyme. Semua peserta sangat antusias dan bersemangat. Terbukti dengan semua kelompok yang berhasil membuat sabun herbal,” papar Dr. Agus Mulyono, M.Kes, Dosen UIN Maliki Malang. (*)

Pewarta: Novi Lailiyul Wafiroh.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES