Ekonomi

Kreatif, Bonsai Kelapa Disulap Menjadi Miniatur Vespa dan Rumah

Senin, 13 Juni 2022 - 20:58 | 56.52k
Ditangan kreatif Agus Prayitno, bonsai kelapa bisa disulap menjadi miniatur rumah. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia).
Ditangan kreatif Agus Prayitno, bonsai kelapa bisa disulap menjadi miniatur rumah. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Kreatif, begitulah kata yang cocok untuk menggambarkan sosok Agus Prayitno. Lelaki asal Desa Senden, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengkreasikan bonsai kelapa menjadi miniatur vespa dan rumah.

Hanya berbekal tunas kelapa yang diambil dari pasar. Agus, yang awalnya hanya iseng menggeluti hobi mengoleksi bonsai, saat ia mampu mengolah bonsai kelapa menjadi berbagai model kreasi.

Ide itu muncul saat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak dua tahun lalu. Situasi yang mengharuskan beraktifitas dirumah ia manfaatkan untuk berkreasi dengan bonsai-bonsai kelapanya.

"Awalnya cuma hobi, ternyata dari teman komunitas banyak yang minat," kata Agus kepada TIMES Indonesia, Minggu (12/6/2022).

Agus-Prayitno-a.jpgAgus Prayitno saat menunjukan bonsai kelapa yang dikreasi menjadi sebuah miniatur pespa. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia).

Dari pantauan TIMES Indonesia, di depan halaman rumahnya yang tidak begitu besar, puluhan bonsai tersusun rapi di rak yang ia sediakan. Selama menggeluti bonsai yang sudah berjalan empat tahun itu, Agus mengaku mendapatkan keuntungan yang bisa dikatakan lumayan besar.

Agus, mengaku senang menggeluti bonsai kelapa karena menurutnya proses yang dibutuhkan tidak terlalu lama dibandingkan bonsai pohon lainnya. Keindahan yang ia maksud ialah dari daun dan akarnya.

"Untuk menikmati indahnya bonsai kepala ini tidak lama. Beda dengan bonsai pohon yang membutuhkan waktu hingga 5-10 tahun baru bisa dinikmati keindahannya," jelasnya.

Manfaatkan Medsos untuk Pemasaran

Agus melanjutkan, bonsai kelapa yang ia garap ini memang diperjual belikan. Semula ia hanya iseng untuk upload bonsainya ke media sosial , namun karena respon yang ia dapatkan bagus dan banyak peminat, kemudian ia jual bonsai kreasinya.

Awal modal yang Agus keluarkan tidak banyak, hanya Rp100 ribu saja. Ia mengambil kelapa yang sudah bertunas di pasar, kemudian dibawa pulang dan ia garap. Selang enam bulan kemudian, lalu bonsai kelapa yang sudah jadi ia posting lagi di medsos dan hasilnya lebih banyak peminat.

"Pertama saya jual posting di Facebook banyak yang minat. Kemudian diajari temen untuk jual dimedsos lainnya. Live juga di tiktok," ujarnya.

Agus menuturkan, ia mengambil tunas dari pelanggan, ada yang dari Jombang dan juga dari luar. Pembonsai asli kelahiran Dusun Senden, Desa Senden, Jombang ini menjual bonsai dengan beragam variasi. Mulai yang dari tunas hingga bonsai yang sudah jadi.

"Kalau pembeli, memang kebanyakan yang beli dari tunas, bisa sampai 20 biji per hari yang beli tunas. Kalau tunas harga jualnya itu mulai dari Rp10 ribu sampai Rp15 ribu," ungkapnya.

Agus-Prayitno-b.jpgAgus Prayitno saat live di mendos untuk memasarkan produk bonsai kelapa miliknya. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia).

Selain ia jajakan ke sekitar rumah, Agus juga berselancar mencari pelanggan ke media sosial, dia pernah menjual ke Kalimantan, Manado dan NTB dengan memasang jualannya di toko online dan ia jual mulai dari harga Rp10 ribu sampai Rp 1,5 juta.

Bonsai Vespa Hingga Rumah

Untuk menambah peminat, Agus mulai berkreasi dengan bonsainya. Beberapa bonsai ia kreasikan dengan menambah ornamen menarik seperti Vespa, dan miniatur rumah. Untuk membuat kreasi tambahan tersebut, Agus membutuhkan waktu sekitar dua hari, mulai dari mengumpulkan bahan, membuat desain hingga pengecetan.

"Untuk harga jualnya beragam, jadi disini memang saya menjual mulai dari harga terendah Rp10 ribu sampai Rp 1,5 juta. Untuk bonsai kelapa dengan miniatur Vespa ini saya jual Rp350 ribu," katanya.

Harga tertinggi yang ia jual untuk bonsai kelapa dengan elemen tambahan kreasi, ada yang mencapai Rp1.500.000 dengan bentuk bonsai dan tambahan kreasi seperti panorama dan pemandangan.

Dengan harga jual bonsai kelapa yang sudah ia patok tersebut, keuntungan yang bisa didapatkan Agus hanya dari bonsai ini mencapai jutaan. Meskipun, ia mengaku beberapa bulan terakhir, omset yang didapatkan bapak satu anak ini sekarang berkurang.

"Untuk bulan-bulan ini berkurang, kisaran Rp5 juta - Rp10 juta. Penghasilan tinggi itu saat pandemi kemarin yah, itu dalam sebulan saya bisa dapat Rp20 juta - Rp30 juta," imbuhnya.

Agus melanjutkan, ia tidak sulit untuk menjual bonsai kelapa kreasi miliknya ini karena di Jombang pun sudah ada komunitas nya. Juga ditambah dengan penjualan yang ia lakukan melalui medsos Facebook yang ia anggap lebih cepat dan sudah pasti dapat pelanggan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES