Pendidikan UIN Malang

UIN Maliki Malang dan Kemenag Jatim Teken MoU PMB Lulusan Madrasah Aliyah Berprestasi

Senin, 13 Juni 2022 - 16:28 | 49.47k
Suasana Seputar rangkaian acara MoU tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Lulusan Madrasah Aliyah Terbaik antara Kanwil Kemenag Jatimdengan PTKIN Jawa Timur di Kampus UIN Maliki Malang, Senin (13/6/2022). (foto: Ratu Bunga/TIMES Indonesia).
Suasana Seputar rangkaian acara MoU tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Lulusan Madrasah Aliyah Terbaik antara Kanwil Kemenag Jatimdengan PTKIN Jawa Timur di Kampus UIN Maliki Malang, Senin (13/6/2022). (foto: Ratu Bunga/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) turut menandatangani MoU/MoE bersama tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Lulusan Madrasah Aliyah Terbaik antara Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kanwil Kemenag Jatim) dengan tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Jawa Timur di Kampus UIN Maliki Malang, Senin (13/6/2022).

Ketujuh PTKIN Jatim tersebut adalah Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang); UIN Sunan Ampel Surabaya; UIN Sayyid Al Rahmatullah Tulungagung; UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember; IAIN Kediri; IAIN Ponorogo; dan IAIN Madura.

Sementara dari pihak Kanwil Kemenag Jatim, diwakili Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jatim, Santoso.

Santoso menjelaskan kerjasama ini sangat penting mengingat saat ini di Jawa Timur ada 91 Madrasah Aliyah Negeri dan sekitar 3 ribuan Madrasah Alyah swasta. Kerjasama ini akan membuka peluang sangat besar bagi lulusan Madrasah Aliyah yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikannya ke PTKIN.

UIN-Maliki-Malang-1.jpgProf. Dr. M. Zainuddin, MA. Rektor Kampus UIN Maliki Malang. (foto: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)

Santoso menambahkan, lulusan Madrasah Aliyah sebenarnya pada dasarnya sejalur dengan PTKIN, khususnya di bidang pendidikan keagamaan. Maka lulusan Madrasah Aliyah juga harus diberi ruang dan kesempatan yang sama dengan lulusan non madrasah dalam penerimanaan mahasiswa baru PTKIN.

"Perlu ruang dan penghargaan bagi siswa MA,” tegasnya.

Adapun soal berapa kuota bagi PTKIN untuk program ini, Santoso mengungkapkan hal itu akan jadi pembicaraan teknis dengan pihak PTKIN usai penandatanganan MoU/MoE tersebut.

Senada dengan Santoso, Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr M Zainuddin MA menegaskan pentingya kerjasama ini.

UIN-Maliki-Malang-2.jpgProses penandatanganan MoU di UIN Maliki Malang. (foto: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)

Penerimaan Mahasiswa Baru Lulusan Madrasah Aliyah Terbaik ini akan jadi jalur khusus bagi lulusan MA atau pesantren yang memang sudah dibekali dengan dasar-dasar ilmu agama. Seperti kemampuan dalam bahasa arab, baca tulis bahasa arab, dan ilmu-ilmu dasar tentang keislaman.

"Input PTKIN harus diusahakan banyak dari lulusan yang memiliki basis agama dan kompeten Bahasa Arab," tegas Prof Zainuddin.

Selain itu, Zainuddin mengungkap, selama ini yang masuk PTKIN justru kebanyakan siswa SMA Umum. Bukan dari Madrasah Aliyah atau Pesantren. Harusnya, siswa Madarsah Aliyah lah yang banyak masuk ke PTKIN mengingat mereka sudah punya dasar ilmu keislaman.

Acara MoU/MoE bersama Penerimaan Mahasiswa Baru Lulusan Madrasah Aliyah Terbaik yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB sampai selesai itu, berlangsung hikmat dan dihadiri wakil dari tujuh PTKIN Jatim, dan sejumlah sivitas akademika UIN Maliki Malang.

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES