Pendidikan

Kampoeng Batara Banyuwangi Jadi Contoh Pengembangan Kurikulum Sekolah Adat Kemendikbud RI

Senin, 13 Juni 2022 - 17:54 | 51.05k
Pertunjukan siswa dari sekolah adat Kampoeng Batara Banyuwangi (Foto : Rizki Alfian TIMESIndonesia)
Pertunjukan siswa dari sekolah adat Kampoeng Batara Banyuwangi (Foto : Rizki Alfian TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi melakukan kunjungan ke Sekolah Adat Kampoeng Batara, Papring, Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi Jawa Timur. 

Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Penguatan Lembaga Adat yang dilaksanakan di Banyuwangi. 

Direktur KMA Kemendikbudristek Sjamsul Hadi mengatakan, perlunya pemerintah daerah memberikan ruang bagi sekolah-sekolah adat yang ada di Banyuwangi, karena sekolah adat memiliki konsep dasar dalam menjaga dan melestarikan akar budaya lokal tetap lestari.

Kampoeng-Batara-Banyuwangi-b.jpg

“Sekolah adat menjadi ruh paling vital dalam menjaga dan melestarikan kearifan local di masing-masing daerahnya. Sehingga, pemerintah daerah juga dapat bersinergi melalui Perda Lembaga Adat, agar upaya-upaya edukasi menjadi ruang Bersama untuk memperkuat hal-hal yang berkaitan dengan budaya dan tradisi di Banyuwangi.” Kata Sjamsul di Rumah Bambu Papring, tempat Sekolah Adat Kampoeng Batara berada. 

Menurutnya, Sekolah Adat Kampung Batara sebagai salah satu yang sudah mempunyai kurikulum yang bisa dijadikan sebagai percontohan. 

Saat ini pihaknya bersama pusat kurikulum dan pembelajaran sedang melakukan pembahasan terkait kurikulum kontekstual. Pihaknya juga mendorong pemajuan kebudayaan melalui sekolah adat.

“Untuk kurikulum sekolah adat, Sekolah Adat Kampoeng Batara sudah memiliki bentuk kurikulumnya, sehingga bisa diadopsi oleh sekolah-sekolah adat yang lainnya. Tentu tidak semua materi kurikulum sama di setiap daerah, namun gambaran umumnya sudah bisa diaplikasikan menurut sekolah-sekolah lain di Indonesia,” ungkapnya.

Apalagi, lanjut Sjamsul, sekolah adat Kampoeng Batara tidak hanya membangun pendidikan untuk anak-anak, tapi juga orang tua. 

Di sini, Kampoeng Batara juga berbasis pemberdayaan dalam meningkatkan nilai ekonomi masyarakat Papring dan sekitarnya, melalui materi kerajinan dan pengelolaan pangan serta kemampuan digital.

Hal tersebut disampaikan Sjamsul dihadapan peserta yang hadir dari Kabupaten Lebak Banten, Rejang Lebong Bengkulu, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Enrekang dan Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Dinas Pendidikan serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyuwangi.

Kabid Dikmas Dinas Pendidikan Banyuwangi, Nuriyatus Sholeha menegaskan bahwa akan selalu menindaklanjuti dan mendukung kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan.

Kampoeng-Batara-Banyuwangi-c.jpg

“Kami bangga, Kementerian memilih Sekolah Adat Kampoeng Batara Banyuwangi sebagai percontohan. Melihat selama ini, praktik baik sudah dilakukan di sini, apalagi sudah menjadi tujuan edukasi oleh sekolah formal, sekarang formal datang ke non formal, dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi terkait budaya dan adat istiadat," katanya.

Founder Sekolah Adat Kampoeng Batara, Widie Nurmahmudy, selama ini pihaknya fokus mengawal masyarakat untuk terus mengenyam pendidikan formal. Selain itu, menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya, adat dan tradisi menjadi bagian dari kurikulum Kampoeng Batara.

“Pendidikan itu tanggungjawab kita bersama. Dan semua orang memiliki peran masing-masing sesuai dengan bidangnya. Sekolah Adat menjadi ruang membangun sinergi untuk menjaga pengetahuan lokal supaya tidak hilang," kata Widi, Senin (13/6/2022).

Dia berharap kegiatan penguatan lembaga adat yang digelar Direktorat KMA, dapat memberikan manfaat terkait eksistensi sekolah adat kedepannya. Juga saling tukar pikiran antarpeserta dari beberapa wilayah dan menambah pengetahuan dalam rangka pengembangan sekolah adat. 

Hasil dari kegiatan kunjungan ke Sekolah Adat Kampoeng Batara tersebut, dapat dijadikan pemangku kepentingan untuk mengambil kebijakan khususnya dalam pelestarian kebudayaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES