Peristiwa Internasional

Kritik Invasi ke Ukraina, Mantan Jaksa Rusia Dipecat dari Pemerintahan

Senin, 13 Juni 2022 - 17:33 | 45.42k
Mantan jaksa yang ditugaskan dinbadan federal Rusia untuk urusan internasional, Natalya Poklonskaya. (FOTO: The Moscow Times/kremlin.ru)
Mantan jaksa yang ditugaskan dinbadan federal Rusia untuk urusan internasional, Natalya Poklonskaya. (FOTO: The Moscow Times/kremlin.ru)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beberapa minggu, setelah mengkritik invasi Rusia ke negara asalnya, Ukraina, mantan jaksa Krimea, Natalya Poklonskaya dipecat dari jabatannya di pemerintahan Rusia oleh Presiden Vladimir Putin

Natalyo Poklonskaya sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala di Rossotrudnichestvo, sebuah badan federal Rusia untuk urusan internasional.

Pemecatan Poklonskaya terjadi Senin (13/6/2022) tadi setelah mantan anggota parlemen itu berbicara menentang invasi Moskow ke negara asalnya Ukraina, dengan menyebutnya sebagai "malapetaka."

Dilansir The Moscow Times, wanita, 42, itu mengambil peran itu pada Februari 2022, setelah menolak mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai wakil partai Rusia Bersatu yang berkuasa di majelis rendah parlemen Rusia.

Di saluran Telegramnya, Poklonskaya mengatakan bahwa dia akan "pindah ke pekerjaan lain" dan berterima kasih kepada presiden atas "dukungan dan kepercayaannya".

Poklonskaya menyatakan orang-orang sekarang sekarat, rumah-rumah dan seluruh kota hancur, meninggalkan jutaan pengungsi. Tubuh dan jiwa dimutilasi. "Hatiku meledak dengan rasa sakit," katanya.

“Dua negara asal saya saling membunuh. Bukan itu yang saya inginkan, bukan itu yang saya inginkan," katanya dalam pidato video di forum internasional pada bulan April lalu.

Dia kemudian mengkritik penyebaran simbol Z pro-perang Rusia, yang telah ditampilkan secara mencolok pada bangunan, barang dagangan dan bahkan kue untuk melambangkan dukungan publik untuk pasukan Rusia di Ukraina. 

Komentarnya itu kemudian memicu kemarahan dari para pejabat Rusia, termasuk bosnya, kepala Rossotrudnichestvo, Yevgeny Primakov.

Yevgeny Primakov mengklaim bahwa huruf Z adalah simbol "pembebasan Ukraina dari kejahatan teroris dan bandit."

Natalya Poklonskaya menjadi sorotan internasional ketika dia ditunjuk sebagai jaksa agung semenanjung Krimea yang dianeksasi Ukraina pada tahun 2014. Dia terpilih menjadi anggota majelis rendah Duma Negara, Majelis Federal Rusia pada 2016, tetapi tidak mencalonkan diri kembali pada 2021.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES