Peristiwa Internasional

Jutaan Warga Beijing China Beijing Diwajibkan Tes Covid-19 Lagi, Ini Sebabnya....

Senin, 13 Juni 2022 - 16:12 | 78.52k
Seorang pekerja medis mengambil sampel swab dari seseorang dari balik bilik pengujian asam nukleat seluler, setelah wabah penyakit coronavirus (Covid-19), di Beijing, China, Senin (13/6/2022). (FOTO: BBC/Reuters)
Seorang pekerja medis mengambil sampel swab dari seseorang dari balik bilik pengujian asam nukleat seluler, setelah wabah penyakit coronavirus (Covid-19), di Beijing, China, Senin (13/6/2022). (FOTO: BBC/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pihak berwenang di ibu kota China, Beijing, Senin (13/6/2022) mewajibkan jutaan warganya melakukan tes Covid-19 menyusul munculnya kembali infeksi dari Heaven Supermarket Bar di pusat kota itu.

Tercatat ada 200 kasus dari tempat yang terkenal dengan penjualan minuman keras murah dan tempat berkumpulnya orang dalam jumlah besar itu. Beijng sendiri Minggu lalu baru saja membuka kembali pembatasan terkait Covid-19 ini.

Pihak berwenang dengan cepat berusaha keras menahan laju penyebaran wabah itu karena China memburu target "zero Covid", sementara sebagian besar dunia memilih untuk belajar hidup berdampingan dengan virus ini.

Dilansir Reuters, munculnya kembali infeksi Covid-19 di Beijing ini meningkatkan kekhawatiran baru tentang prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

China baru saja menerima pukulan berat dari penguncian Shanghai selama dua bulan, kota terpadat dan pusat perdagangannya, yang juga telah mengganggu rantai pasokan global.

Padahal layanan makanan restoran di Beijing baru dibuka kembali pada 6 Juni lalu setelah lebih dari sebulan di kota berpenduduk 22 juta orang itu memberlakukan berbagai pembatasan karena Covid-19.

Banyak pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, dan tempat-tempat lain telah ditutup, sebagian dari sistem transportasi umum kota telah ditangguhkan, dan jutaan orang telah diminta untuk bekerja dari rumah.

"Sekarang kami harus menguji setiap hari. Agak rumit, tapi itu perlu," kata seorang warga berusia 21 tahun bernama Cao, yang menjalankan toko serba ada di distrik terbesar Beijing, Chaoyang.

"Situasi virus telah sedikit merugikan bisnis kami, turun sekitar 20-30%," imbuhnya.

Chaoyang pada hari Senin meluncurkan kampanye pengujian massal tiga hari di antara sekitar 3,5 juta penduduknya. Sekitar 10.000 kontak dekat dengan pengunjung bar telah diidentifikasi dan bangunan tempat tinggal mereka dikunci, serta rencana pembukaan kembali beberapa sekolah di lingkungan itu, ditunda.

Pengamatan Reuters, anteian mengular di sekitar sejumlah lokasi pengujian pada hari Senin sepanjang lebih dari 100 meter.

Pembatas logam besar telah didirikan di sekitar beberapa kompleks perumahan, dengan orang-orang dengan pakaian hazmat menyemprotkan disinfektan di dekatnya.

Pekan lalu, ketika pembatasan makan dicabut, Heaven Supermarket Bar yang dirancang sebagai toko minuman keras swalayan besar yang dilengkapi kursi, sofa, dan meja itu mendapatkan kembali popularitas di antara kerumunan anak muda yang gaduh dan lapar untuk bersosialisasi dan berpesta selama pembatasan Covid-19 Beijing, China. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES