Tim Dosen UIN Maliki Malang Latih Siswa Pentingnya Digitalisasi Arsip Keluarga

TIMESINDONESIA, MALANG – MALANG - Tim dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) yang tergabung dalam UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah tahun 2022 mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema Pendampingan Digitalisasi Arsip Keluarga pada Siswa Siswi Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum Kota Batu.

Tim ini terdiri dari dosen Waluyo Satrio Adji, M.Pd.I, M. Imamul Muttaqin, M.Pd.I, Didik Wahyudi, M.Si dan mahasiswa lintas fakultas yaitu Azida Nur Rohmah, Aristhalia Hevi Febrianti, Mohammad Riza Putra Pratama, Risma Agustia Putri.

Ketua UIN mengabdi 2022 Waluyo Satrio Adji menjelaskan alasan utama mengambil fokus digitalisasi arsip keluarga adalah atas fakta geografis dari World Risk Report tahun 2018, bahwa Indonesia berada di urutan 36 sebagai negara yang rentan akan bencana alam.

"Kota Batu sendiri yang memiliki pemandangan alam yang indah juga menyimpan ancaman bencana khususnya banjir dan tanah longsor. Yang paling terbaru adalah banjir bandang bulan November 2021 di Kecamatan Bumiaji Kota Batu," katanya.

Ia menyampaikan ketika terjadi bencana alam, manusia sering mengabaikan keberadaan arsip atau surat penting seperti KTP, KK, SHM atas tanah, atau arsip keluarga.

Padahal keberadaan arsip sama pentingnya dengan harta benda yang lain. Oleh karena itu, tim UIN Mengabdi ini menganggap penting untuk mengetahui tata kelola arsip dari penyimpanan, penyelamatan, sampai tahap pendigitalisasian.

Menurut Ahmad Chotib, S.Ag sekaligus Kepala Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum mengamini pentingnya tata kelola arsip dan pengalihmediaan arsip keluarga ke digital.

"Karena di era digital semua pengurusan juga serba digital, kalau kita tidak mendigitalkan arsip pengurusan administrasi seperti identitas Madrasah juga terhambat," ujarnya.

"Di samping itu banyak keuntungan digitalisasi arsip. Contoh ada seseorang yang KTP-nya patah kemudian ada foto di HP saudaranya dengan NIK yang jelas, akhirnya KTP yang patah dapat diganti yang baru," tambahnya.

UIN mengabdi Qoryah Thayyibah 2022 kali ini juga mengundang arsiparis dari Kota Batu yaitu Samsul Riadi, SE.mm. Dalam paparannya, ia mencoba menyadarkan masyarakat atas arsip yang dimiliki dengan memberikan penjelasan terkait aturan tentang arsip seperti yang termaktub dalam Undang-undang No 43 tahun 2009 tentang Kearsipan bahwa Arsip dapat melindungi hak keperdataan bagi masyarakat yang meliputi : hak sosial, hak ekonomi, dan lainnya.

"Dikhawatirkan arsip keluarga yang hilang maka akan menghilangkan juga hak sosial, hak ekonomi, dan lainnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, terkait digitalisasi dalam dunia arsip dikenal dengan alih media dari dokumen ke file menggunakan mesin scanner, kamera handphone, kemudian data dapat disimpan di handphone yang juga terkoneksi dengan penyimpanan yang disediakan oleh google yaitu Google Drive.

Alih media ini memanfaatkan perkembangan teknologi yang begitu pesat secara maksimal mendukung penyelamatan informasi atau arsip untuk merekam arsip keluarga secara digital.

Pandangan Islam terkait arsip disampaikan oleh Didik Wahyudi, M.Si yang bekerja sebagai dosen UIN Maliki Malang. Ia menyatakan bahwa dalam sejarah Islam pengarsipan atau tata kelola arsip diperhatikan oleh Nabi dan para sahabat.

"Al Qur’an sendiri dibukukan berasal dari sahabat yang menulis di pelepah kurma, tulang-tulang, dan kulit hewan kemudian dikumpulkan kembali kemudian menjadi Al-Quran. Sejarah tersebut menandakan bahwa begitu pentingnya ketika kita mengelola arsip sehingga dapat bermanfaat untuk semua," kata Dosen UIN Maliki Malang itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement