Peristiwa Internasional

Rusia Menerima 42.000 Pengaduan Dari Kerabat Tentaranya yang Hilang

Jumat, 10 Juni 2022 - 09:34 | 36.37k
Banyak keluarga tentara Rusia yang mengadu tentang keberadaannya. (FOTO: The Moscow Times/Kantor Berita Moskow)
Banyak keluarga tentara Rusia yang mengadu tentang keberadaannya. (FOTO: The Moscow Times/Kantor Berita Moskow)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejak bulan April hingga kini, Rusia telah menerima hampir 42.000 pengaduan dari kerabat tentaranya yang hilang di Ukraina.

Outlet investigasi iStories seperti dilansir The Moscow Times melaporkan, pada hari Kamis (9/6/2022), dari data resmi mengungkapkan, bahwa pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menerima 41.666 pengaduan terkait tentaranya yang hilang atau ditangkap.

Pemerintah Rusia sendiri belum merilis angka resmi tentang korban tewas di Ukraina sejak 25 Maret, ketika dikatakan bahwa 1.351 orang tewas selama konflik.

Investigasi independen oleh iStories sejak itu menempatkan korban lebih dari 3.000, berdasarkan data yang tersedia untuk umum dari otoritas lokal dan media sosial.

"Tipe orang yang menulis surat kepada presiden biasanya setia, tetapi apolitis," kata Konsultan Politik dan mantan penulis pidato Putin, Abbas Gallyamov kepada iStories. 

"Ini adalah orang-orang biasa, dengan mentalitas tradisional dan kepercayaan pada tsar patriarki yang baik hati," kata dia.

Gallyamov mengatakan angka itu hanya untuk beberapa anggota keluarga yang saat ini mencari tentara yang hilang atau ditangkap.

"Kebanyakan dari mereka tidak menulis surat kepada siapa pun, mereka tidak benar-benar percaya bahwa pihak berwenang akan melakukan sesuatu yang baik untuk mereka," tambahnya.

Data di Kremlin tidak menunjukkan berapa banyak keluhan yang telah diproses, atau apakah ada jawaban pasti yang diberikan kepada mereka yang terkena dampak.

Ukraina telah mengatakan pihaknya menahan sekitar 600 tawanan perang Rusia pada awal April. Menurut Kyiv, sejauh ini lebih dari 400 tentara telah ditukar dengan Moskow dalam 14 pertukaran tahanan. Tapi sejauh ini Moskow juga belum merilis angkanya sendiri.

Salah satu organisasi hak-hak tentara terkemuka, Persatuan Komite Ibu Prajurit Rusia mengatakan, telah menerima "beberapa ratus" aplikasi yang meminta informasi tentang prajurit yang hilang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES