Hukum dan Kriminal

Keluarga Minta Polresta Banyuwangi Usut Tuntas Kematian Anaknya Saat Latihan Silat

Kamis, 09 Juni 2022 - 20:28 | 58.92k
Agus Miswanto saat menunggu proses autopsi anaknya yang dilakukan RSUD Blambangan (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Agus Miswanto saat menunggu proses autopsi anaknya yang dilakukan RSUD Blambangan (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Agus Miswanto (44), orang tua korban meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang membuat anaknya MMA (18) meninggal dunia saat latihan pencak silat.

"Keluarga tidak terima dan menuntut atas kejadian ini. Karena apa, saat kami tanyakan terkait masalah kronologi kejadian, pihak pelatih tidak menjawab dan tidak terbuka," kata Agus saat menunggu proses autopsi yang dilakukan RSUD Blambangan, Kamis (9/6/2022)..

Agus, yang tidak lain adalah ayah korban mengaku sudah meminta kepada pihak pelatih untuk bercerita secara terbuka. Sayangnya, sang pelatih enggan terbuka memberikan jawaban.

"Saya hanya ingin tahu kejadiannya seperti apa, namun kami tidak mendapat jawaban yang kami inginkan. Tetap bahasanya (pelatih) itu karena materi latihan," tegas Agus.

Yang lebih membuat Agus kecewa, pihak pelatih baru memberitahu beberapa jam setelah anak semata wayangnya itu sudah berada di Puskesmas.

"Bahkan saya baru diberitahu ketika anak saya sudah berada di Puskesmas. Itu sekitar jam 3 subuh. Ketika saya datang di puskesmas, anak saya sudah dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.

Menurut informasi yang diterimanya dari tim medis, anaknya meninggal dalam perjalan menuju Puskesmas Pesanggaran pada Rabu (8/6/2022) malam.

"Setelah di puskesmas, anak saya sempat saya bawa pulang ke rumah. Tapi teman-temannya bahkan pelatihnya tidak ada yang datang ke rumah. Tidak ada itikad baik dari pihak pelatih," tegasnya.

"Sehingga saya dan keluarga memutuskan untuk meminta keadilan. Masak latihan bisa sampai menghilangkan nyawa, jelas ini ada kejanggalan," imbuh Agus.

Agus menyebut telah melihat kondisi jenazah anaknya dan mendapati luka gosong di bagian dada anaknya yang baru lulus SMK tersebut. 

"Kelihatannya di bagian dada anak saya seperti ada luka gosong. Dan informasi yang saya dapat, katanya anak saya kena tendang," terangnya.

Atas musibah yang dialaminya itu, Agus berharap kepada kepolisian bisa segera mengusut kematian anaknya hingga tuntas. 

"Kami sudah sepakat membawa ke jalur hukum, kami minta keadilan. Kami berharap polisi segera mengusut tuntas," pungkas Agus.

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota perguruan silat di Banyuwangi asal Desa/ Kecamatan Pesanggaran, meninggal dunia saat mengikuti latihan fisik, pada Kamis (9/6/2022) dini hari. 

Informasi yang berhasil dihimpun, korban mengikuti latihan silat di halaman rumah RAS (18) di Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Saat itu, korban menjalani latihan fisik bersama dengan 11 orang anggota silat lainnya.

Kapolsek Siliragung, AKP Abdur Rohman mengatakan, korban saat itu terkapar usai terkena tendangan di bagian dadanya. 

"Usai terkena tendangan itu korban ambruk lemas dan mengeluhkan nyeri di bagian dadanya. Korban sempat diberi pertolongan namun masih mengeluh sakit, sehingga oleh rekan dan pelatihnya dibawa ke Puskesmas Kesilir," katanya.

Namun nahas saat dalam perjalanan, takdir berkata lain. Nyawa korban tidak terselamatkan dan meninggal dunia. 

"Setelah itu pihak pelatih mengabari keluarga korban. Keluarga yang tidak terima selanjutnya melapor ke Polsek Siliragung," ujar AKP Abdur Rahman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES