Wisata

Gili Tramena Lombok Utara Masih Menjadi Primadona dan Andalan Daerah

Kamis, 09 Juni 2022 - 00:22 | 80.59k
Keindahan panorama kawasan wisata Gili Trawangan yang masih menjadi andalan utama Pemerintah Daerah Lombok Utara sebagai sumber pendapatan daerah. (Foto: Hery Mahardika/TIMES Indonesia)
Keindahan panorama kawasan wisata Gili Trawangan yang masih menjadi andalan utama Pemerintah Daerah Lombok Utara sebagai sumber pendapatan daerah. (Foto: Hery Mahardika/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARALombok Utara dikenal sebagai daerah yang memiliki kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dengan keindahan tiga gili-nya, familiar disebut Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air). Keindahan tiga Gili sampai saat ini masih menjadi primadona untuk dikunjungi pariwisata Nusantara hingga mancanegara.

Tingginya angka kunjungan ke kawasan wisata tiga Gili tersebut memberikan dampak langsung kepada masyarakat hingga pemerintah daerah dari sektor pajak daerah terbesar.

"Kawasan pariwisata Gili Tramena masih tetap menjadi primodana dan andalan daerah baik dari sisi kunjungan maupun sumber pajak daerah dari sektor pariwisata terbesar untuk Lombok Utara," ungkap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Utara, Evi Winarni kepada TIMES Indonesia di ruang kerjanya, Rabu (8/6/2022).

Gili-Trawangan-a.jpg

Pihaknya tidak bisa menutup mata atas keberadaan tiga Gili selama ini. Ada tiga sumber pajak daerah yang langsung dihasilkan oleh geliat pariwisata Gili Tramena, yaitu pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi tempat masuk rekreasi dan olahraga.

"Untuk pajak hotel ditargetkan Rp39,7 miliar dan pajak restoran ditargetkan Rp8,6 miliar, sedangkan retribusi tempat masuk pariwisata sebesar Rp1,7 miliar. Tiga hal ini yang langsung berdampak dari geliat pariwisata Gili Tramena," jelasnya dengan detail.

Ia menegaskan, Gili Tramena masih menjadi target utama penarikan pajak daerah sektor pariwisata. Jika dihitung dari pajak daerah sektor pariwisata kontribusi ke daerah mencapai 63 persen, sedangkan dihitung dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) keseluruhan mencapai 29 persen. "Gili masih menjadi target utama kita," tegasnya mantan Staf Ahli Bupati ini.

Gili-Trawangan-b.jpg

Setelah situasi gempa 2018 dan covid-19 kawasan wisata andalan terbilang lebih lambat pulih dibandingkan kawasan wisata Senggigi atau Sekotong di wilayah Lombok Barat. Sebab, Gili Tramena selalu berpatokan dengan target wisatawan mancanegara, sementara kawasan wisata Senggigi sekitarnya di luar Lombok Utara dengan cepat menyasar dan menargetkan wisatawan Nusantara dengan kunjungan tinggi.

"Tentu kondisi itu harus ada strategi bersama dalam mengupayakan wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara. Gili butuh kebersamaan dalam mempercepat pemulihan terdiri dari Dishub yang mengatur penyeberangan dari Bali ke Gili, Diskominfo yang bertugas membantu mempromosikan melalui media, dan DP2KBPMD yang bertugas membangkitkan semangat desa untuk aktif pemulihan tersebut," imbuhnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES