Ekonomi

Pasokan Berkurang, Harga Cabai di Ngawi Tembus Rp 100 Ribu per Kg

Rabu, 08 Juni 2022 - 15:20 | 40.93k
Pedagang sembako di Pasar Besar Ngawi. (Foto: Miftakul/TIMES INDONESIA)
Pedagang sembako di Pasar Besar Ngawi. (Foto: Miftakul/TIMES INDONESIA)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Harga cabai rawit merah di Kabupaten Ngawi tembus Rp100 ribu perkilogram. Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja, Yusuf Rosyadi, menyebut kenaikan harga akibat minimnya pasokan dari daerah penghasil cabai rawit merah.

Yusuf mengatakan, suplai kebutuhan cabai rawit di Kabupaten Ngawi masih bergantung dari Kediri dan Magetan. Saat daerah tersebut mengalami kekurangan pasokan, harga cabai rawit di Ngawi pasti mengalami kenaikan.

"Harga cabai menyentuh level tiga digit, Rp100 ribu perkilogram. Berdasarkan pantauan, kenaikan harga akibat pasokan cabai dari Kediri dan Magetan menipis," kata Yusuf kepada TIMES Indonesia, Rabu (8/6/2022).

Yusuf menjelaskan, berdasarkan informasi yang dia terima, tipisnya pasokan cabai rawit merah dari dua daerah tersebut akibat menurunnya jumlah panen. Selain itu, juga akibat mewabahnya penyakit antraks pada tanaman cabai, yang mempengaruhi hasil panen.

"Dan juga karena musim tanam cabai mundur, biasanya di bulan Maret-April, informasinya sekarang Mei-Juni. Akibatnya sistem panen juga mengalami perubahan," urai Yusuf.

Sementara untuk sentra penghasil cabai di Kabupaten Ngawi, seperti Kecamatan Kendal, Jogorogo, dan Ngrambe, disebut Yusuf telah selesai masa panen. Sehingga, produksi cabai petani lokal masih belum bisa mencukupi kebutuhan pasar.

Adapun untuk mengatasi naiknya harga cabai, Yusuf menyebut, sebagaimana imabauan dari Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, masyarakat diminta untuk melaksanakan Tata Gema Parut. Istilah yang merujuk pada aktivitas menanam sayuran yang dibutuhkan di sekitar halaman rumah masing-masing.

"Kemudian juga untuk efisiensi, juga diimbau untuk menggunakan cabai kering yang harganya lebih murah," kata Yusuf.

Sementara itu, Warsiani, salah satu pedagang sembako di Pasar Besar Ngawi, mengaku naiknya harga cabai rawit merah menyebabkan turunnya omzet penjualan. Para pembeli, memilih mengurangi porsi pembelian dibandingkan saat harga cabai masih normal.

"Harga cabai rawit merah naik, para pembeli memilih mengurangi pembelian daripada biasanya," kata pedagang sembako di Pasar Besar Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES